6.5 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Ekonomi Mereka Dijepit Covid-19

Lubuk Pakam, MISTAR.ID

Wajahnya kusut. Duduk termenung di kursi modifikasi drum kaleng. Saat disapa, dia memang tersenyum, tapi jelas dipaksakan.

Heri (45) bersama istrinya masih terlihat membersihkan usaha ayam penyet mereka di Taman Buah Komplek Perkantoran Pemkab Deli Serdang, Jumat (20/3/20). Padahal lokasi kuliner di objek wisata itu, sudah ditutup Pemkab Deli Serdang, dampak Covid-19.

“Loh, kok melamun bang?” Sapa Mistar direspon geleng kepala, sedikit senyum. Keluh kesahnya dimulai.

“Saya gak tahu lagi bang mau jualan di mana. Selama bertahun-tahun saya dan isteri sudah berjualan di sini untuk menghidupi anak. Mau pindah ke lokasi di komplek perkantoran lainnya, sudah ada yang jualan,” curahan hati Heri kepada Mistar.

Pandangan matanya terlihat kosong, tak berujung. Kedua kakinya diluruskan sejajar, pun tak ada gerakan. Perlahan kepalanya menunduk. Tergambar beban yang dipikulnya berat. Tak sadar, rokok yang tinggal separuh terselip di jari kanannya terjatuh. Dipungut dan kembali mengisapnya, dalam. Sesaat kemudian dia melihat Mistar.

“Yang saya pikirkan bagaimana biaya hidup dan kebutuhan anak besok bang. Ini saja sudah empat hari gak jualan. Utang di koperasi juga masih ada,” ungkap Heri. Dalam dia menarik nafas, panjang terhembus.

Mata sang istri yang duduk di sebalahnya terlihat berkaca. Sudut matanya penuh linang air mata. Sesaat menetes, luruh ke pipinya.

Wiwik, nama istri Heri, sesekali menyeka matanya. Tapi air mata kepedihan itu kini mengucur deras. Bibirnya digigit, menahan tangis. Saat mulai bicara, suaranya terbata, bergetar pilu.

“Anak kami lima yang harus kami hidupi.Usaha lainya gak ada. Kalau hal seperti ini berkepanjangan, tak tau lagi mau berbuat apa,”ujar Wiwik sembari mengusap kembali air matanya.

Heri bercerita, kalau ia dan pelaku UKM lainnya tak menyalahkan Pemkab Deli Serdang yang telah menutup Objek Wisata Taman Buah. Dia sadar, kebijakan itu guna mengantipasi peredaran virus karona.

Hanya saja, dia berharap Pemkab Deli Serdang memberi kebijakan dengan kembali membuka Objek Wisata Taman Buah awal April mendatang. Mereka siap penerapkan protokoler Kementerian Kesehatan. Seperti menyiapkan handsanitizer, serta satu kursi satu meja. Dan setiap pengujung yang masuk wajib mendapat pengawasan petugas. Sehingga pelaku UKM bisa bertahan hidup saat Covid-19 masih menjepit ekonomi.

Mantan anak brandalan itu menjelaskan, awal mulanya dia dan rekannya berjualan di taman itu tanpa konsep dan managemen yang jelas. Bahkan makanan dan minuman yang dijual tidak mengikuti prosedur kesehatan maupun label halal.

Tapi sejak mereka membentuk koperasi bernama “Usaha Kecil Mandiri” yang digagas Dinas Koperasi dan UKM Deli Serdang, barulah mindset mereka berubah dari usaha pinggir jalan menuju usaha modern. Terlebih, pembina koperasi mereka sengaja mendatangkan seorang waiters berpengalaman dari Jakarta guna menularkan ilmunya kepada waiters yang ada di taman buah.

“Tapi itulah, di saat kami makin berbenah, wabah virus karona meruntuhkan hidup dan usaha kami dengan seketika. Kami orang kecil gak tau lagi harus berbuat apa. Mudah-mudahan ada solusi buat kami,” harapnya sambil memeluk lembut dan menciuum kepala anaknya yang masih kecil.

Komplek perkantoran Pemkab Deli Serdang itu telah ditutup mulai tanggal 17 Maret 2020. Hal itu dilakukan Pemkab setempat sebagai bentuk kewaspadaan dini covid-19. Bukan hanya taman buah, tapi kolam renang dan museum daerah itu juga ditutup secara serentak.

Akibatnya, 23 UKM yang bergerak dibidang kuliner di taman buah kebanggaan masyarakat Deli Serdang itu harus “gulung tikar” sampai batas yang belum ditentukan. Wajah kusut Heri dan air mata Wiwik, mewakili pelaku UKM lainnya di sana.

Di saat mantan anak berandalan itu mulai membangun jati diri dengan keluarganya, wabah ganas Covid-19 masih terlalu kuat dilawan. Mereka iklas tanpa perlawanan, tinggal harapan menanti lepas dari jepitan Covid-19.

Penulis : Rinaldi
Editor : Mahadi

Related Articles

Latest Articles