9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Dua Ekor Buaya Muara Diserahkan Warga ke BKSDA Sumut

Medan, MISTAR.ID

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara (Sumut) mendapatkan dua ekor Buaya Muara (Crocodylus porosus) hasil penyerahan dua warga Tapanuli Tengah (Tapteng).

Kedua satwa dilindungi tersebut dievakuasi BKSDA Sumut bersama lembaga mitra kerja sama Yayasan Scorpion Indonesia. Dari hasil identifikasi dan pemeriksaan, dua buaya itu diketahui berjenis kelamin betina dengan panjang 3 meter dan 1 meter.

Kepala Subbag Data, Evlap dan Kehumasan BKSDA Sumut Andoko Hidayat mengatakan, penyerahan itu bermula saat drh Iskandar warga Jalan PLTA Sipan Sihaporas Pandan, menghubungi petugas Seksi Konservasi Wilayah IV Tarutung, Bidang KSDA Wilayah II Pematangsiantar.

Baca Juga:BKSDA Sumut Sita Satwa Dilindungi dari Kediaman Mantan Bupati Langkat

“Menindaklanjuti laporan tersebut, tim langsung menyambangi kediaman drh Iskandar di Pandan pada Sabtu 18 Juni 2022 lalu,” ujarnya, Minggu (26/6/22).

Setibanya di lokasi, petugas kemudian menerima satu ekor Buaya Muara dari drh Iskandar. Usai menandatangani berita acara, warga lainnya bernama Saiful Amri, penduduk Pasar Terandam, Barus Tapanuli Tengah, juga menyerahkan 1 ekor Buaya Muara betina panjang sekitar 1 meter kepada petugas.

“Kedua Buaya Muara tersebut kini dievakuasi ke lembaga konservasi mitra BKSDA Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) untuk mendapat perawatan,” katanya.

Baca Juga:Oknum Polisi Terlibat Jual-Beli Satwa Dilindungi

Andoko menyebutkan, penyerahan dua satwa dilindungi ini menjadi momen penting dalam rangkaian kegiatan road to Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) Tahun 2022 yang jatuh pada 10 Agustus mendatang.

Buaya muara merupakan jenis satwa liar dilindungi berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

“Kita mengucapkan terima kasih atas perhatian warga yang mau menyelamatkan keberlangsungan hidup satwa-satwa yang semakin hari makin sedikit populasinya,” pungkas Andoko. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles