19.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Bubur Kacang Hijau di Jalan Rivai Kisaran Legendaris, 37 Tahun Setia Bertahan

Asahan, MISTAR.ID
Masyarakat yang lama bermukim di seputar kawasan Kota Kisaran Kabupaten Asahan pastilah tahu lokasi kuliner kaki lima di Jalan Rivai Kisaran.

Mulai sore hingga menjelang tengah malam, di kawasan ini ramai berjejer pedagang kulineran kaki lima menjajakan panganan hingga jajanan.

Ada satu di antara banyak pedagang makanan di kawasan tersebut yang bisa disebut legendaris, karena konsisten bertahan secara turun temurun dan telah membuka jualannya sejak tahun 1984 hingga saat ini.

Dialah bubur kacang hijau Jalan Rivai Kisaran. Eksis bertahan 37 tahun lamanya. Lapak dagangannya berupa gerobak kayu persis berada di depan bangunan gedung SMP Negeri 5 Kisaran.

Baca Juga:PUD Pasar Bagikan Bantuan ke Pedagang Terdampak Banjir di Medan

Pemilik usaha bernama Heriadi (45). Setiap hari mereka menjual ratusan mangkok bubur kacang hijau dibantu sang istri, Ratih (43).

“Usaha ini memang dirintis almarhum ayah saya dulu. Ayah mulai jualan sejak tahun 1985, awal mulanya kami berjualan di Jalam Imam Bonjol Kisaran, persis di depan bioskop Ria dulu,” kata Heriadi saat ditemui wartawan, Jumat (4/3/22).

Heriadi mengenang, sepulang sekolah, ia sudah membantu ayahnya berjualan bubur. Kebijakan Pemkab Asahan saat itu menata kawasan pedagang kuliner kaki lima pada tahun 1994 jaman bupati almarhum Rohil Sihotang membuat usaha bubur yang dijalankan ayahnya itu berpindah tempat ke Jalan Rivai Kisaran, hingga saat ini.

Baca Juga:Pedagang Pasar Peringgan Peroleh Vaksinasi Booster

Bertahan sudah 37 tahun lamanya. “Mulai dari harga semangkoknya waktu itu Rp200 sampai sekarang Rp6000,” ucapnya. Heriadi dan istri mengaku tak memiliki resep khusus untuk memasak bubur kacang hijau yang mereka jual.

Karena semua orang bisa memasaknya dengan gampang di rumah. “Kalau resep khusus tak ada. Kami menjual bubur ini mulai dari gula, santan dimasak sendiri. Kacang-kacangnya diusahakan itu yang bagus, pilihan,” kata dia.

Selain menjual bubur kacang hijau, mereka juga menyediakan aneka jenis bubur lainnya seperti pulut hitam, caca, jagung, candil, sum-sum hingga kolak pisang. “Walaupun terkadang memang harga gula, santan dan bahan-bahan itu suka naik tak menentu tetap kami upayakan harga satu porsinya tetap tak naik,” ujarnya.

Baca Juga:PUD Pasar dan Bank Sumut Sosialisasi Sumut Link ke Pedagang

Puluhan tahun berjualan, pandemi sempat membuat usahanya surut meski demikian ia mampu bertahan. Meski banyak pedagang bubur lain di Kisaran, umumnya pelanggan yang membeli bubur di Jalan Rivai ini memiliki kenangan.

Dedi salah satunya. Pelanggan yang sudah sering dibawa oleh ayahnya makan bubur di tempat tersebut kecil. “Kalau saya makan bubur di sini mulai dari saya kecil di bawa orang tua ke sini sampai saya menjadi orang tua, dan bawa anak juga makan di sini. Ada kenangannya,” kata dia.

Meski demikian, menurut Dedi, cita rasa bubur kacang hijau Jalan Rivai Kisaran ini tak bisa disamakan dengan pedagang lain. “Manis gulanya pas. Rasanya enggak berubah tetap segar. Enak di badan,” katanya.(perdana/hm10)

 

 

Related Articles

Latest Articles