18.9 C
New York
Thursday, April 25, 2024

BPBD Batu Bara, Serap Aspirasi Warga Soal Abrasi Pantai

Batu Bara, MISTAR.ID

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batu Bara menampung aspirasi warga terkait surat permohonan yang diajukan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Batu Bara tentang permasalahan  peristiwa gelombang pasang besar laut dan begitu juga masalah banjir yang melanda pemukiman warga.

Plt Kepala BPBD Batu Bara M. Sa’ban Efendi  Harahap menjelaskan hal itu seperti  tertuang dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Selasa (6/4/21).

Dikatakan Sa’ban, pada saat musim penghujan dan bersamaan dengan gelombang pasang air laut yang tinggi mengakibatkan banjir di pemukiman masyarakat dan terjadinya abrasi pantai.

Baca Juga: IPK Batu Bara Peduli, Bantu Korban Banjir di Desa Mekar Baru Sei Balai

Menurut pengakuan warga masyarakat dihadapan Plt Kepala BPBD, selama kurun 3 tahun terakhir, telah terjadi gelombang besar. Ini tercatat pada Sabtu 5 September 2020 lalu.

Masyarakat pesisir Kabupaten Batu Bara sangat mengeluhkan terjadinya abrasi pantai yang bersinggungan di desa mereka.

Abrasi tersebut dikarenakan terjadinya terjangan gelombang pasang air laut sehingga dapat mengancam rumah penduduk disekitar pesisir.

“Ada empat desa dan satu kelurahan yang terdampak, yaitu Desa Bagan Arya, Kelurahan Tanjung Tiram, Desa Bandar Rahmad, Kecamatan Tanjung Tiram, dan Desa Kuala Sipare, Kecamatan Sei Suka dan Desa Medang Kecamatan Medang Deras”, tulis Plt Kepala BPBD Kabupaten Batu Bara M. Sa’ban Efendi  Harahap.

Baca Juga: Batu Bara Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tiga Dusun Terendam

“Ancaman ini sudah bertahun-tahun dialami oleh warga masyarakat, dan bahkan mereka sangat trauma terjadinya bencana mengakibatkan kehilangan tempat tinggal dan begitu juga mata pencaharian mereka, pasalnya warga tersebut rata-rata pekerja nelayan,” kata M. Sa’ban Efendi  Harahap.

Sebelumnya, upaya untuk menahan datangnya gelombang besar air laut, dilakukan warga secara swadaya masyarakat dengan pola sederhana untuk membuat tanggul pemecah ombak dengan mengisi tanah dalam karung, terang Sa’ban.

Baca Juga: Banjir Masih Menghantui Warga Batu Bara, Ratusan Hektar Lahan Pertanian Terendam Banjir

Maka atas dasar itu, lanjut Sa’ban, pihak pemerintah akan menyahuti dan mencari solusinya soal permasalahan yang di hadapi warga masyarakat tersebut.

“Solusinya adalah melakukan pembangunan tembok penahanan gelombang air pasang dan pembuatan tanggul pemecah ombak secara permanen”, cetusnya.

Berikut tiga titik yang terdampak abrasi adalah, Kelurahan Bagan Arya sepanjang 800 meter, Desa Bandar Rahmad Kecamatan Tanjung Tiram sepanjang 900 meter. Kemudian Kuala Sipare Kecamatan Sei Suka sepanjang 1000 meter dan selanjutnya Desa Medang Kecamatan Medang Deras. (ebson/hm13)

 

 

Related Articles

Latest Articles