9.3 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Bicara Alun-alun Desa Bagi Milenial, Ini Kata Bupati Taput Nikson Nababan

Taput, MISTAR.ID

Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan menyinggung betapa pentingnya ketersediaan alun-alun desa (taman desa) di wilayahnya yang merupakan bagian dari perlunya eksistensi Ruang Terbuka Hijau (RTH).

“Itu alun-alun bisa tempat berkumpul milenial atau anak-anak muda. Kita melihat sekarang, sudah minim tempat berkumpul di desa. Kepala desa harus memikirkan itu. Bila penting dimasukkan dalam pengoptimalan penggunaaan dana desa,” kata Nikson Nababan, pada acara penyerahan hadiah kepada pemenang lomba desa percontohan PKK 2 desa/kelurahan per kecamatan, Selasa (21/12/21) di Gedung Nasional, Kota Tarutung.

Acara ini juga dihadiri Ketua TP PKK Taput Satika Simamora. Selain pengumuman pemenang, juga direkomendasikan menjalin hubungan silaturahmi yang harmonis antara PKK desa dan karang taruna. Selanjutnya, lima desa akan mengikuti lomba pada provinsi Sumut tahun 2022.

Baca Juga:Bupati Taput Terima Penghargaan dari Bank Indonesia

Senada dengan suaminya, Ketua TP PKK Taput Satika Simamora mengingatkan agar kepala desa dan camat semakin giat memberdayakan pembangunan di desa dan pembangunan partisipasi optimal PKK. “Kepala desa berpihak lah dan kreatif lah kepada masyarakat dan PKK,” ucapnya.

Satika juga berharap, agar kegiatan desa tidak dilakukan secara asal-asalan. “Berikan kepada mereka lebih besar efeknya dan berikan ide-ide yang kreatif. Misalnya, Karang Taruna di desa sekarang mau ngapain. Ajak dong mereka berpartisipasi,” kata Satika sembari mengutarakan, program pokok PKK sudah bagian dari program yang dilakukan OPD, maka dapat disinergikan. Kepala desa pun harus menggerakkan PKK melalui 10 program PKK.

Satika juga mengajak agar lokasi strategis di ibu kota kecamatan dan desa dirawat dan ditata, misalnya dengan menanam bunga. Terkait ungkapan Bupati Taput soal alun-alun desa, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Taput Afrinton Siregar mengutarakan, yang dilontar Bupati Taput sangat tepat, mengingat banyak sekali manfaatnya ke depan.
“RTH atau alun-alun di desa bisa dimanfaatkan menjadi pusat interaksi sosial masyarakat, yang secara langsung berpengaruh pada aspek pemanfaatan ruang di setiap desa,” kata Afrinton.

Baca Juga:Bupati Taput Instruksikan BKD Lelang Jabatan Kepala Inspektorat

Afrinton menambahkan, kepala desa tentu akan bangga bila memberikan legacy (warisan) yang positif bagi desanya dari fungsi ruang terbuka hijau di masa yang akan datang. “RTH itu akan tetap ada sampai kapan pun. Dan akan diaktakan menjadi milik desa,” terangnya.

Kendati demikian, Afrinton mengatakan mungkin perlu terobosan hukum antara stakeholder supaya paradigma kepala desa dalam membelanjakan uang yang selama ini hanya untuk pekerjaan fisik, bisa diubah untuk pengadaan tanah.

“Jadi, bila 12 orang remaja berada di lapangan olah raga atau alun-alun pasti kegiatannya positif. Berbeda, kalau 6 sampai 10 orang di warung, pasti hanya internetan atau main game online,” ungkapnya. (jan piter/hm12)

Related Articles

Latest Articles