18.8 C
New York
Tuesday, May 21, 2024

Berubah, Atap Mahligai Melayu di Tugu Timbangan Lubuk Pakam Jadi Patung Burung Elang

Deli Serdang, MISTAR.ID

Tugu simpang empat Timbangan di Kelurahan Cemara Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang saat ini berubah wujud. Jika sebelumnya bagian paling atas beratap mahligai ciri khas Melayu sekarang berubah bentuk menjadi patung burung elang yang hendak menerkam mangsa.

Informasi menyebutkan, kurun waktu sebulan ini tugu simpang empat timbangan direhab dan dipercantik. Namun tidak diketahui pihak mana yang merubah wujud bagian atas tugu.
Kemudian jam antik yang berada diempat sudut juga sudah tidak kelihatan lagi.

“Gak tau juga maksud burung elang di atas tugu itu apa. Bukan ciri khas Deli Serdang. Hendaknya yang ditampilkan kekhasan Kabupaten ini dan harus mempunyai makna,” ujar Sumadi, penarik becak yang mangkal di kawasan simpang empat timbangan, Rabu (3/11/21).

Baca juga: Sopir Ngantuk, Dump Truk Tujuan Siantar Seruduk Pagar Tugu Adipura Lubuk Pakam

Sementara Camat Lubuk Pakam, Danang P Yuda saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui mengapa tugu timbangan di Jalinsum itu bisa berubah. Iapun juga belum mengetahui kenapa bisa dirubah.

“Saya kurang tahu kok bisa jadi burung seperti itu sekarang. Masih kami cari informasi siapa yang merubah. Soalnya gak ada yang melapor sama kita,” aku Danang.

Serupa dengan Camat Lubuk Pakam, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Deli Serdang juga masih mencoba mencari tau siapa pihak yang telah melakukan perubahan.

Dinas Perkim membantah telah melakukan perubahan bentuk tugu Simpang Empat Timbangan. Karena mereka saat ini tidak ada melakukan pemeliharaan terhadap tugu termasuk perubahan bentuk atau pengecatan.

Kabid Bangunan dan Gedung Dinas Perkim Deli Serdang, Anggiat Sipayung menuturkan ketika dalam proses pengerjaan kemarin, pihaknya sempat bertanya kepada pekerja bangunan di situ, siapa yang melakukan perubahan.

“Namun pekerja bangunannya mengaku tidak tahu dan mereka hanya pekerja. Kita kurang memahami juga apa arti burung itu karena pekerjaan itu bukan dari kami,” jelas Anggiat Sipayung.

Baca juga:Malam Ramah Tamah PIMNAS ke 34 Digelar di Istana Maimun, Seni Budaya Melayu Diharap Jadi Semangat Sportivitas

Disebutkan Sipayung, karena posisi tugu berada di tengah Jalan Lintas Sumatera sehingga tugu tersebut menjadi aset dari Balai Besar Jalan Kementerian PUPR.

“Ketika mau dilakukan pemugaran atau perawatan harus lebih dulu ada izin dari pihak Balai Jalan,” tambahnya.

Tugu Timbangan disebut sekarang ini, karena dulunya di sekitar lokasi ada jembatan timbang kenderaan bermotor milik Dishub. (sembiring/hm06)

Related Articles

Latest Articles