10.3 C
New York
Tuesday, March 26, 2024

Bertambah 11, BMKG Temukan 42 Titik Panas di Sumut Hari Ini

Medan, MISTAR.ID

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah I Medan kembali mendeteksi 42 titik panas (hotspot) di Sumatera Utara (Sumut), Minggu (18/7/21) pagi. Jumlah itu bertambah 11, dari 31 titik panas yang terpantau pada sehari sebelumnya.

“Benar, hari ini ada 42 titik panas di sejumlah wilayah di Sumatera Utara yang berhasil kita pantau melalui sensor modis (satelit Tera, Aqua, SNPP dan NOAA20),” ujar prakirawan BMKG wilayah I Medan Nora Sinaga.

Nora menjelaskan, dari 42 titik panas tersebut, masing-masing 8 titik berada di Kabupaten Taput dan Tobasa. Kemudian 6 titik berada di Humbahas, lalu masing-masing 5 titik terpantau di Tapteng dan Samosir.

Baca Juga:BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Hujan Deras dan Badai Guntur Landa Wilayah Sumut

Kemudian masing-masing 2 titik terpantau di Nias Utara dan Madina. Sementara enam titik panas tersisa masing-masing satu titik tersebar di Kabupaten Paluta, Palas, Labura, Labusel, Tanah Karo dan Kabupaten Dairi. “Kita memperkirakan sepanjang hari ini hampir seluruh wilayah Sumatera Utara kondisinya cenderung cerah berawan,” ungkapnya.

Nora menyebutkan, suhu udara Sumatera Utara hari ini berada pada kisaran 23.0 – 34.0⁰C. Sementara kelembaban udara juga cukup tinggi, yakni 60 – 95%, dan angin yang bertiup dari Timur ke Barat Daya berkekuatan 10 – 30 Km/Jam.

Sinyal Peningkatan Suhu

Kepala BMKG wilayah I Medan Hartanto dikonfirmasi terpisah menjelaskan, kondisi tersebut merupakan sinyal bahwa terjadi peningkatan suhu, berkurangnya kelembaban dan berkurangnya curah hujan.

Baca Juga:Suhu Udara di Medan Tertinggi 35.8⁰C, Ini Penjelasan BMKG

“Secara umum tingkat kepercayaan titik api pada level ‘sedang’ dan terjadi peningkatan dari satu hari sebelumnya,” ujar Hartanto melalui What’s App miliknya.

Hartanto kemudian mengingatkan perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan/lahan dan pemukiman. Kondisi cuaca yang sudah mulai panas, dapat menjadi faktor yang mengakibatkan sebaran api sulit dikendalikan jika terjadi kebakaran. “Awasi penggunaan api dengan bijak,” pungkasnya. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles