10.5 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Belajar Dari Rumah Terlalu Lama Berpotensi Tingkatkan Angka Putus Sekolah, Ini Alasannya

Batu Bara, MISTAR.ID

Jika Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR) semakin lama berlangsung, maka akan bisa berakibat buruk kepada kelangsungan generasi bangsa.

Anak-anak bukan hanya kehilangan pembelajarannya, juga bisa kehilangan karakternya. Konsekwensinya akan mengakibatkan tingginya angka anak putus sekolah dengan berbagai alasan.

Kekhawatiran  tersebut disampaikan Kadisdik Batu Bara Ilyas Sitorus kepada wartawan usai mengikuti Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) melalui virtual/aplikasi Zoom Meeting di Pendopo Bupati Tanjung Gading Sei Suka Kabupaten Batu Bara, Kamis  (15/10/20) petang.

Ditambahkan Ilyas, diskusi juga membahas terkait bantuan paket kuota internet gratis hasil kerjasama Kemdikbud dengan Jasa Telekomunikasi, serta mendiskusikan efektifitas PJJ atau BDR.

Baca Juga:Pemkab Batu Bara Launching Koperasi Konsumen Dan Web Batubaramart

Diuraikan Ilyas, tingginya tingkat putus sekolah bisa saja karena anak ikut bekerja membantu meringankan beban ekonomi keluarga karena kondisi PJJ tidak optimal.

“Ini juga  bisa mengakibatkan persepsi orang tua berubah dalam peran sekolah dalam proses pembelajaran yang tidak optimal. Karenanya, ancaman putus sekolah semakin nyata. Belum lagi sekolah swasta yang pembiayaannya banyak dari peserta didik juga akan semakin terganggu,” sebut Ncekli Safaan akrab Kadisdik Batu Bara, ini.

Mantan Kepala Biro Humas Protokol Pemprovsu ini mengatakan, banyak hal yang didiskusikan terkait agenda evaluasi Pelaksanaan SKB 4 Menteri Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Baca Juga:Pemkab Batu Bara Gagal Jemput TKI Dari Malaysia

Materi yang dibahas di antaranya daerah yang sudah berzona hijau dan kuning, namun belum semuanya melaksanakan pembelajaran tatap muka. Sementara, ada beberapa daerah yang berada di zona orange dan merah melaksanakan pembelajaran tatap muka, tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan.

Khusus Kabupaten Batu Bara, disebutkan Ilyas, dengan inovasi Bupati Batu Bara  Zahir melalui  pembentukan Desa Tangguh Covid-19, mengantarkan siswa untuk kembali belajar tata muka.

Kadisdik Batu Bara Ilyas Sitorus menjelaskan, pada diskusi tersebut dirinya bersama Ketua MKKS Tobok Situmorang dan Ketua KKKS Kabupaten Batu Bara termasuk salah satu yang terundang, mengikuti diskusi tersebut.(ebson/hm10)

Related Articles

Latest Articles