16.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Bayi Meninggal Dalam Kandungan, Keluarga Tumangger Tuding Pelayanan RSUD Sidikalang Buruk

Sidikalang, MISTAR ID

Diduga karena tidak ada dokter kandungan dan diduga terlambat tindakan penanganan kepada pasien ibu hamil, seorang bayi meninggal dalam kandungan.

Kondisi ini membuat keluarga Koting Tumangger kecewa dan menuding pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang semakin buruk.

Kekecewaan dan atas buruknya pelayanan RUSD Sidikalang itu dilontarkan Koting Tumangger, didampingi istrinya Bida Nainggolan (kakek dan nenek si bayi malang,red) di Jalan Air Bersih Sidikalang, Jumat (4/11/22).

Baca Juga:Dua Ibu yang Baru Melahirkan di Siantar Positif HIV, Satu Bayi Meninggal Dunia

“Sudah kedua kali ini calon cucu saya meninggal dalam kandungan akibat dugaan kelalaian dan lambatnya penanganan di RSUD Sidikalang ini,” kata Koting sedih.

Nenek si calon bayi, Bida Nainggolan juga menyayangkan sikap pelayanan RSUD yang dinilai hanya menang tampilan belaka, tapi pelayanan buruk.

“Apapun ceritanya, pemerintah Dairi harus membenahi kondisi itu agar tidak banyak masyarakat yang jadi korban,” kata Bida kesal.

Kronologi Kejadian

Koting Tumangger menuturkan, kronologi kematian bayi yang dikandung menantunya Nofrida Simangunsong, istri Komsion Pinter Tumangger.

Sekitar pukul 22.20 Wib, Rabu (1/11/22), mereka membawa Nofrida Simangunsong ke RSUD Sidikalang karena sedang mengalami kesakitan.

Baca Juga:Tim Dokter Sebut Bayi Usia 8 Bulan Meninggal Bukan Karena Hepatitis Akut

Lalu di ruang IGD, Nofrida Simangunsong dinyatakan dokter umum IGD mengalami pecah ketuban hingga diobservasi dan diinfus menunggu tindakan operasi.

Seiring waktu berjalan, Koting Tumangger menanyakan keberadaan dan meminta menantunya agar ditangani dokter ahli kandungan RSUD.

Namun dokter kandungan tidak ada di tempat, hingga sekitar pukul 2.00 Wib Kamis (3/11/22) dini hari, menantunya Nofrida Simangunsong melahirkan bayi yang sudah meninggal. Kini menantunya masih dirawat di RSUD.

Direktur RSUD Sidikalang, dr Pesalmen Saragih melalui Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik, dr Mei Sitanggang, kepada wartawan di ruang kerjanya membantah penyebab kematian bayi akibat kekosongan dokter ahli kandungan.

Ia menyebutkan, terjadinya kematian janin dalam kandungan Nofrida Simnagunsong akibat usia janin masih 28 minggu dan belum tiba waktunya melahirkan.

“Saat dibawa ke RSUD dan diperiksa, dinyatakan denyut jantung janin sudah tidak ada atau disebut terjadi kematian janin dalam kandungan (KJDK),” terangnya, Jumat(4/11/22).

Diakuinya, dokter sepesialis obgyn di RSUD Sikalang saat ini hanya ada satu orang, dari sebelumnya tiga orang.

“Satu orang sudah pensiun terhitung awal November dan satunya pindah ke Jakarta. Selain dokter obgyn hanya satu orang, dokter THT juga tidak ada di RSUD Sidikalang,” ungkap dr Mei. (manru/hm01)

Related Articles

Latest Articles