Toba, MISTAR.ID
Tingginya curah hujan sejak sore hingga malam hari mengakiratkan wilayah Kabupaten Toba Provinsi Sumatra Utara, dilanda banjir, Jumat (31/12/21). Sedikitnya 8 desa di Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba dilanda banjir. Hujan mengakibatkan Sungai Aekmandosi, di Kecamatan itu meluap, hingga merembes ke rumah dan pemukiman warga.
Salah seorang warga Desa Silamosik 2 L.Butarbutar menyebut, sebagian perabotan rumah warga tergenang dan terseret air, akibat tingginya permukaan air yang diperkirakan mencapai 0,75 hingga 1 meter dibeberapa lokasi pemukiman.
Anggota DPRD Toba dari Partai Demokrat Walmen Butar Butar yang bermukim di daerah terjadinya banjir, bersama Kapolsek Lumban Julu AKP Robinson Sembiring, mengimbau warga, untuk sementara agar tidak menyeberangi jalan yang digenangi air. Ia juga mengarahkan agar warga berkumpul di rumah yang lebih tinggi permukaan tanahnya, untuk mewaspadai potensi meningginya luapan ait dan sembari menunggu air surut.
Dari 8 desa yang dilanda banjir, diperkirakan tercatat tiga desa yang paling parah, yakni Desa Silombu, Desa Harungguan dan Desa Silamosik 2.
Baca juga:Cegah Penyakit dan Banjir, Warga Sangkarnihuta Toba Bergotong-Royong
Warga ketiga desa tersebut masih trauma dan was-was akan terjadinya luapan susulan, namun hingga berita ini dikirim, luapan air sudah perlahan menurun.
“Terkait korban jiwa dan kerusakan perabot bahkan rumah warga akibat banjir tersebut, belum ada informasi yang kita dapatkan,” imbuh Walmen Butarbutar yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat Toba itu.
Salah seorang warga Desa Silamosik 2 bermarga Butarbutar, berharap agar Pemerintah Kabupaten Toba segera menindak para perambah hutan. Baik perusak pohon pinus yg mengambil getahnya hingga pohonnya mati membuat hutan gundul.
Baca juga:Desa Penggalian Sergai Diterjang Banjir kiriman
“Lihatlah pak, perbukitan di daerah ini sudah pada gundul, akibat ulah oknum pemain galian C dan getah pinus,” ujar Butarbutar kesal.(james/hm06)
