9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Aksi Jahit Mulut Tenaga Suka Rela Medis di Asahan Minta Intensif Ditampung ABPD

Asahan, Mistar.id – Ratusan tenaga suka rela medis yang berkerja di sejumlah Puskesmas di Kabupaten Asahan meggelar aksi unjuk rasa ke kantor Bupati, Selasa (27/9/2022). Dalam aksinya lima orang terdiri dari dua pria dan tiga wanita melakukan jahit mulut.

“Aksi jahit mulut ini kami lakukan sebagai simbol sakitnya perjuangan kami bekerja selama belasan tahun menjadi tenaga kesehatan di Asahan dan tak digaji bahkan dihargai,” kata Reyhan Simatupang ketua Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan Asahan dalam aksinya.

Selama ini kata dia rekan – rekannya yang bekerja di Puskesmas dan sejumlah fasilitas kesehatan hanya diberikan gaji hasil sisihan dari PNS itupun jumlahnya antara Rp50 ribu –Rp150 ribu per orang per bulan. Sementara mereka tidak pernah menerima slip gaji ataupun surat keputusan kerja (SK).

Baca juga:27.723 Nakes di Sumut Telah Terima Booster Dua

“Ada yang sudah bekerja 5 tahun sampai 16 tahun. Beginilah kondisinya. Kami tak tau mau mengadu ke mana sudah berbagai cara dilakukan,” kata dia.

Dalam tuntutannya, masa aksi ini meminta kepada Pemkab Asahan untuk membantu biaya insentif mereka ditampung dalam APBD sebesar Rp 300 ribu per bulan meskipun uang tersebut tidak cukup dan hanya bisa membantu pengeluaran bensin mereka sehari-hari.

“Kami cuma minta Rp 300 ribu per bulan insentif dari ABPD. Di Kota Tanjungbalai tahun 2019 itu bisa dilakukan mereka disana bisa dapat Rp 500 ribu per bulan padahal APBD Asahan jauh lebih besar,” kata dia.

Baca juga:Capaian Vaksin Booster II Nakes di Siantar Hanya 10,8 Persen

Masa aksi ratusan perawat ini berjalan kaki menuju kantor Bupati Asahan, sambil membawa poster dan spanduk. Hingga berita ini ditulis para pendemo masih berkumpul di depan kantor Bupati Asahan menyampaikan aspirasi mereka. (perdana/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles