13.2 C
New York
Wednesday, April 17, 2024

Ada Pungli di Lokasi Proyek Jalan Nasional KM 6,5 Sitinjo Dairi

Sidikalang, MISTAR.ID

Pungutan liar (pungli) terjadi terhadap para supir truk yang melintas malam di lokasi pekerjaan proyek Jalan Nasional KM 6,5 Sitinjo, Dairi

Seorang supir truk Aceh-Medan warga Sitinjo Dairi, kepada wartawan mengatakan dirinya bersama supir yang lain selalu diminta uang Rp50.000-Rp100.000 kala mau melewati jalan yang sedang diperbaiki itu pada malam hari. Uang itu diminta oknum petugas dan pemuda setempat (PS), Minggu (21/3/21).

Pungli itu semakin dikethuinya secara jelas saat para supir sedang berhenti di rumah makan dan saling bercerita sesama supir truk tangki CPO di Jalan Sidikalang-Aceh Subulus Salam.

Baca Juga:Perbaikan Jalan Nasional di KM 6,5 Sitinjo Dairi Berjalan Lambat

“Kita dimintai uang ketika mau lewat di lokasi jalan putus yang sedang diperbaiki itu dengan alasan ada uang bisa lewat, tak ada uang tidak bisa lewat,” kata supir itu menirukan perkataan oknum petugas dan yang mengaku PS.

Ia menuturkan, dirinya diminta uang Rp50.000 agar bisa lewat. Hal itu terjadi empat hari yang lewat, ketika truknya membawa muatan cangkang sawit dari Aceh Subulus Salam tujuan ke Medan. Kejadiannya malam hari

Ia mengaku resah dan sangat dirugikan atas adanya pungli di lokasi proyek itu. Untuk itu dia berharap tidak lagi ada pungutan liar terhadap supir truk, karena menurutnya jalan itu bukan jalan pribadi melainkan milik pemerintah

Ia mengaku heran dengan adanya pungli tersebut di lokasi perbaikan jalan nasional, sementara dana perbaikannya sudah ditanggung negara.

Baca Juga:Lapen Link 398 di Sitinjo Dairi Sedikit Rusak Akibat Dilalui Truk Nyasar Bermuatan Berat

“Anehnya sepanjang jalan dari Aceh-Sidikalang-Medan, hanya disitu ada pungli. Kami berharap pihak kepolisian agar menertibkan, sebab kami pun sangat sulit cari duit di masa pandemi ini. Trip kami pun selalu terganggu. Kadang kami gantung berangkat karena tidak ada muatan, juga jarang bertemu keluarga,” tuturnya

Kasat Lantas Pores Dairi AKP Herliandri saat dihubungi lewat selulernya, Minggu (21/3/21) menyebutkan, pihaknya sudah mendengar info soal pungli tersebut.

“Kkita sudah dengar infonya, tapi sebenarnya kita juga sudah anjurkan kepada pihak pemborongnya PT WIKA agar tidak mengijinkan mobil berat lewat jalan tersebut menunggu kondisi jalan sempurna, karena itu masih dalam proses pekerjaan,” sebut Kasat Lantas

Lanjut dia, Satuan Lalulintas Polres Dairi masih tetap menganjurkan para supir mobil berat, baik truk pengangkut barang dan truk tangki CPO agar menggunakan jalur alternatif Aceh-Sidikalang-Tigalingga-Kutabuluh-Tigabinanga-Kabanjahe tujuan Medan, juga dengan arah sebaliknya.

Baca Juga:Jalan Sidikalang-Kutabuluh Rusak dan Berlubang-lubang

“Di persimpangan Jalan Sidikalang-Aceh persis di Simpang Salak selalu kita tempatkan anggota untuk mengatur lalu lintas khusus mobil berat, agar diarahkan lewat jalan alternatif menunggu jalan itu selesai diperbaiki. Selain itu, ketika mobil berat diijinkan lewat dari jalan KM 6,5 Sitinjo, kita kuatir jalan itu amblas dan memperpanjang waktu selesainya pekerjaan,” sambung Herliandri

Herliandri juga mengaku sudah berkoordinasi dan berharap dengan pihak Reskrim dan intel Polres Dairi untuk menenertibkan pungli tersebut.

“Kita juga sudah berkoordinasi dengan pengawas pelaksana lapangan PT WIKA agar malam hari jalan itu ditutup pakai alat berat yang hanya bisa lewat mobil kecil saja,” sebut Herliandri.

Sementara itu, kondisi jalan nasional KM 6,5 Sitinjo saat ini sudah bisa dilewati mobil kecil untuk sementara, walau masih proses pengerjaan.(manru/hm01)

Related Articles

Latest Articles