Jakarta, MISTAR.ID
Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Shin Tae-yong merasa kesal dan bingung dengan sikap Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI). Pasalnya, pelatih asal Korea Selatan itu menilai PSSI tidak kooperatif untuk mengembangkan persepakbolaan Tanah Air.
“Saya memiliki keinginan besar untuk memajukan sepak bola Indonesia. Saya pun patuh dan taat kepada Ketua Umum PSSI untuk melakukan berbagai hal demi peningkatan prestasi sepak bola Indonesia,” ujarnya mengutip laman PSSI, Sabtu (27/6/20).
Shin Tae-yong yang menandatangani kontrak selama empat tahun pada 28 Desember 2019. Sejak Januari 2020, ia bertanggung jawab untuk Timnas Senior, Timnas U-23 dan Timnas senior. Namun, sejak pandemi virus corona, Shin kembali ke negara asalnya, Korea Selatan.
Dalam wawancara dengan media lokal, Shin merasa kesal dan bingung dengan sikap Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI). Karena tidak memberikan izin untuk melakukan latihan di Korsel. Alasannya kasus virus corona di Indonesia masih tinggi.
Baca juga: China Anggap Uji Coba Lawan Timnas Indonesia U-19 Penting
Saat melakukan percakapan virtual dengan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan pada Jumat, 26 Juni 2020, Shin menekankan bahwa pernyataannya tidak untuk membuat kisruh dengan PSSI. Pelatih Timnas Korsel di Piala Dunia 2018 itu, mengatakan dirinya berkomitmen untuk meningkatkan prestasi Timnas Indonesia.
Shin menjelaskan ia akan menyampaikan hasil seleksi dan juga peta jalan Timnas U-19 menuju Piala Dunia U-20 2021. Sementara jika PSSI tidak mengizinkan pemusatan latihan di Korsel, Shin tidak keberatan untuk melatih anak asuhnya di Indonesia. Namun, dia menekankan perlunya kerjasama untuk memajukan sepakbola Indonesia.
Baca juga: Shin Tae Yong Terancam Dipecat, Ini Alasannya
“Saya siap membantu Ketua Umum PSSI, demikian pula Ketua Umum PSSI membantu saya. Kita bersama-sama bergandengan tangan untuk memajukan sepakbola Indonesia. Kita harus berbagi pikiran untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan,” ujar Shin.
Mendapat respons baik dari Shin, Iriawan menjawab, “Mari kita bicarakan dengan detail di Indonesia. Kamsahamnida, terima kasih.”(okzn/hm07)
