7.2 C
New York
Friday, April 19, 2024

Mau Gelar Formula 1, Indonesia Harus Siapkan Rp1,1 T

Jakarta, MISTAR.ID

Salah satu olahraga paling mahal di dunia adalah Formula 1. Bukan cuma bicara teknologi mobilnya, tapi juga soal biaya penyelenggaraan yang sekali race saja membutuhkan biaya sekitar Rp1,1 triliun.

Indonesia sebelumnya tengah menyiapkan diri untuk menjadi tuan rumah balapan bergengsi di dunia. Tidak hanya MotoGP dan World Superbike, Indonesia dikabarkan siap menggelar balapan Formula 1.

Pihak Mandalika International Street Circuit telah melakukan diskusi dengan Formula 1 untuk menjadi tuan rumah balapan mobil jet darat tersebut. Sirkuit Mandalika dirancang tak cuma untuk memenuhi standar Grade A FIM untuk menggelar MotoGP, tapi juga memenuhi standar Grade 1 FIA sebagai syarat menyelenggarakan Formula 1.

Baca Juga:Balapan F1 GP Inggris 2020, Detak Jantung Lewis Hamilton Nyaris Berhenti

“Sirkuit kami bisa memenuhi grade A FIA yang akan menggelar F1 dan kami sudah berdiskusi dengan F1 di Lombok,” kata CEO Mandalika Grand Prix Association Ricky Baheramsjah.

Tentunya, ada sejumlah perbedaan dalam menggelar balapan Formula 1 dan MotoGP, termasuk dengan biaya yang digelontorkan. Apalagi Formula 1 diketahui salah satu olahraga termahal di dunia.

Berapa besar biaya menggelar balapan Formula 1? Dilansir dari beberapa sumber, menggelar satu balapan F1 membutuhkan biaya paling tidak Rp1,1 triliun. Dari mana perhitungan jumlah tersebut?

Baca Juga:Formula 1 Pertimbangkan Sejumlah Opsi Selamatkan Musim 2020

Untuk menggelar F1 setiap negara harus membayar Commitment Fee. Jumlahnya masing-masing negara berbeda. Kita ambil contoh tetangga Indonesia, Vietnam. Vietnam yang (sempat berencana) menggelar balapan F1 pada 2020 (namun gagal karena Covid-19 dan kemudian dihantam isu korupsi) harus membayar commitment fee sebesar 42,9 juta dollar AS. Itu setara dengan Rp587 miliar.

Beberapa negara lain harus membayar commitment fee lebih besar. Misalnya Azerbaijan, Rusia, Bahrain dan Uni Emirat Arab. Negara-negara tersebut membayar hingga USD 60 juta atau sekitar Rp821 miliar untuk sekali balapan.

Menariknya lagi, commitment fee ini terus naik setiap tahun. Padahal, umumnya saat sebuah negara sepakat untuk menggelar balapan F1 di wilayahnya, maka kontraknya akan berdurasi beberapa musim sekaligus (misalnya 10 tahun). Jadi saat sebuah negara berkomitmen menggelar balapan F1 maka pengeluaran setiap tahun untuk commitment fee akan terus melonjak.

Baca Juga:Akibat Cedera, Sean Gelael Akhiri Balapan Formula 2 di Sirkuit Catalunya

Commitment fee tersebut tentu saja belum mencakup keseluruhan biaya menggelar F1. Masih ditambah dengan cost penyelenggaraan, ini merupakan jumlah yang harus digelontorkan promotor untuk mengelar tiga hari balapan (Jumat-Sabtu-Minggu) plus segala persiapannya.

Dikutip dari Forbes, dana promotor balapan rata-rata sekitar US$ 40 juta atau sekitar Rp575 miliar untuk menggelar satu balapan. Artinya perhitungan kasar untuk biaya penyelenggaraan F1 mencapai Rp 1,1 triliun.

Baca Juga:Mantul! Desain Race Control Sirkuit Mandalika dengan Atap Istimewa

Sebagai catatan, biaya promotor dan commitment fee itu masih harus ditambah dengan biaya pembuatan sirkuit. Ini tentunya berlaku buat negara yang berniat ikut menghelat F1 tapi belum punya lintasan. Sementara jika Indonesia mau mengajukan diri, Sirkuit Mandalika sudah siap digunakan.

Melihat besarnya dana, banyak negara yang akhirnya menarik diri karena biaya yang besar tidak sebanding dengan pemasukan yang didapat. (dtc/hm14)

Related Articles

Latest Articles