9.5 C
New York
Thursday, April 18, 2024

37 Tahun Laga Legendaris Icuk Sugiarto Vs Liem Swie King

Jakarta, MISTAR.ID

Denmark Kopenhagen, 37 tahun lalu menjadi saksi begitu kuatnya Tim Bulu Tangkis Indonesia. Saat itu, 1983, final Kejuaraaan Dunia Bulu Tangkis menampilkan dua pemain dunia terbaik asal Indonesia, Icuk Sugiarto dan Liem Swie King.

Ribuan penonton yang hadir di Brondby Hallen dipaksa menahan napas kala dua pebulu tangkis Indonesia itu bertarung sengit dalam laga bertajuk, All Indonesian Final.

Dalam Kejuaraan Dunia ketiga itu Icuk Sugiarto, pebulu tangkis muda Indonesia sukses menumbangkan seniornya yang jauh lebih berpengalaman dan bertabur prestasi di kancah internasional, Liem Swie King, dengan skor 15-8, 12-15, 17-16.

Berbagai media di dunia, termasuk Kantor Berita Prancis AFP mencatat partai final tersebut sebagai “pertarungan terbesar dalam bulu tangkis dunia.”

Surat sabar Singapura The Straits Time menyebutnya sebagai “pertarungan yang akan masuk dalam sejarah bulu tangkis sebagai salah satu pertandingan terbaik yang pernah ada.”

All Indonesian Final tersaji setelah Icuk dan King sukses melewati wakil-wakil China, Denmark dan India yang saat itu merupakan kubu-kubu kuat berbagai ajang tepok bulu dunia.

Jagoan Denmark, Morten Frost Hansen, yang kala itu dianggap sebagai pemain terkuat Eropa sukses disingkirkan Icuk di babak perempat final, sementara King menghentikan perlawanan wakil China, Chen Changjie.

Lantas di semifinal Icuk bangkit untuk menaklukkan pebulu tangkis top India, Prakash Padukone, 9-15, 15-7, 15-1, sedangkan Han Jian yang menjadi lambang keperkasaan China saat itu dibuat tak berkutik oleh King 15-9, 15-3.

Sebagian kalangan menganggap laga Icuk vs King sebagai sebuah antiklimaks lantaran kedua kompatriot itu tampak bermain lebih santai tak seganas di babak-babak sebelumnya.

Kendati demikian, anggapan itu patut dibuang ke keranjang sampah, sebab tak ada yang santai dari bertarung selama satu jam 33 menit, memecahkan rekor durasi, untuk menentukan pemenang sebuah pertandingan satu lawan satu. Durasi yang panjang itu tidak lepas dari penggunaan format lama berupa sistem skor 15, best of three dan deuce at 13 and 14.

Sumber : Antara
Editor : Mahadi

Related Articles

Latest Articles