5.9 C
New York
Monday, April 22, 2024

Tuak Huta Manik Tembus Lapo Tuak di Siantar

Simalungun, MISTAR.ID

Bisnis tuak (minuman khas Batak) semakin menggiurkan. Ratusan liter air nira itu bisa terjual setiap hari dari Dusun V Huta Manik, Nagori Silau Manik, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun ke Pematang Siantar.

“Kurang lebih 120 liter atau 60 teko (seteko 2 liter) tuak setiap hari kita pasok ke Siantar. Karena Corona ini agak kurang. Sebelumnya paling tidak seratus teko per harinya kita suplai ke Siantar,” ujar Rifin Saragih, pengumpul tuak di Huta Manik, Selasa (2/6/20).

Ia menggeluti bisnis tuak sudah bertahun lamanya. Tuak asal Huta Manik diangkut melalui sepeda motor. Selanjutnya dari Nagori tetangga, Silau Malaha diedarkan ke lapo-lapo tuak di Siantar menggunakan mobil pribadi jenis pick up.

“Dulunya pernah juga dipasarkan ke Medan, namun karena permintaan terlalu murah sehingga distop,” tuturnya.

baca Juga:Dipaksa Tutup, Pemilik Lapo Tuak Dan Laskar FUI Nyaris Adu Jotos

Menurut anak ketiga dari lima bersaudara itu, harga tuak satu teko dijualnya Rp9 ribu per teko. Namun setelah dipasarkan ke Siantar menjadi Rp 15.000 hingga Rp17.000 per teko.

Sementara seorang petani tuak di sana mengaku mampu memproduksi tuak 20 teko setiap harinya dengan keuntungan ratusan ribu rupiah. Dengan demikian, kebutuhan hidup keluarganya menjadi terbantu.

Sebagaimana diketahui, tuak adalah hasil sadapan nira pada pohon enau. Air yang dihasilkan dari sadapan ini disebut-sebut tidak memiliki kandungan alkohol. Akan tetapi, apabila sudah masuk dalam proses fermentasi, nira akan memiliki kandungan alkohol. (sembiring/hm01)

Related Articles

Latest Articles