7.5 C
New York
Friday, April 19, 2024

Terkait Ternak Babi Terinveksi Virus ASF, Belum Ada Surat Edaran Pemusnahan

Simalungun, MISTAR.ID – Kepala Bidang Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan Simalungun Ir. Posman Lumbantobing mengatakan, sampai saat ini belum ada menerima surat edaran untuk memusnahkan ternak babi yang terjangkir virus African Swine & Fever (ASF) atau demam babi Afrika.

“Untuk rencana pemusnahan itu, sampai saat ini belum ada kita terima perintah ataupun surat edarannya. Kita juga tidak tahu itu akan dilaksana atau tidak,” kata Posman.

Lanjut Posman, saat ini program tersebut masih dalam tahap wacana dan belum final apakah akan dilaksanakan atau tidak.

“Itu kan masih wacana saja, lagian kalau nanti program itu dilaksanakan pasti membutuhkan anggaran yang sangat besar. Mengingat daerah kita di Simalungun sangat banyak peternak babi,” ujarmya kepada Mistar, pada Rabu (8/1/20) di ruang kerjanya.

Bahkan Posmn memprediksi, kalau nanti misalnya program pemusnahan ternak babi itu akan dilaksanakan , dipastikannya akan menjadi polemik di tentah masyarakat Simalungun.

“Pemusnaan ternak babi masih sulit lah, kita tahu sendiri babi itu kan memang makanan buat kita. Apalagi di daerah kita ini pasti nantinya itu jadi polemik, pro dan kontra pastinya di tengah masyarakat,” jelas Posman.

Namun begitu, lanjut Posman, kalau akhirnya ada surat perintah atau surat edaran dari pemerintah pusat, mau tak mau Pemkab Simalungun akan mengikutinya.

“Kalau nanti sudah final pasti kita laksanakan semua perintah dari atas, yang jelas awalnya kita akan melakukan sosialisasi langsung kepada peternak terkait hal ini,” tutup Posman.

Sementara, seorang peternak babi, bermarga Siahaan warga Tigabolon Kecamatan Sidamanik mengatakan, tidak terima jika nanti ada pemusnaan seluruh babi di Kabupaten Simalungun.

“Yah jelas lah kita tidak terima, kan babi kita ini gak kenak dan semuanya kan belum tentu terkena virus itu, kita uda capek memeliharanya masak dimusnakan begitu saja,” ucap J.Siahaan

Di tempat yang sama, Rikki Siagian juga peternak babi mengatakan, jika nantinya program itu dijalankan pemerintah, diharap mengganti rugi dengan harga yang setimpal.

“Kalo pribadi saya yah saya setuju, asal kan dibayarkan dengan setimpal saja, jangan jadi kita yang rugi,” ujar Rikki Siagian.(hm02)

Penulis : Roland Saragih

Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles