1.2 C
New York
Monday, March 25, 2024

Soal Pupuk Subsidi Mahal, Ini Penjelasan Distan Simalungun

Simalungun, MISTAR.ID

Akibat mahalnya harga pupuk subsidi saat ini di Simalungun, puluhan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Ombudsman, menggelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut), beberapa waktu lalu.

Menanggapi mahalnya pupuk subsidi itu, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Simalungun Ruslan Sitepu menjelaskan, bahwa pihaknya terus menyuarakan agar pihak kios pengecer menjualnya di harga eceran tertinggi (HET).

“Selalu kita imbau, kita umumkan melalui penyuluh dan koordinator pertanian kita, agar pupuk subsidi dijual dengan harga HET,” ucap Ruslan Sitepu kepada mistar.id, Jumat, (4/3/22).

Dikatakan Ruslan, bahwa pihaknya mendukung jika oknum pengecer yang menjual pupuk subsidi jauh di atas harga HET dilaporkan ataupun diproses.

Baca Juga:Pupuk Subsidi Kosong 5 Bulan, Petani Parbuluan Dairi Gagal Bercocok Tanam

“Jika memang begitu, kita dukung untuk diproses, karena kita selalu mengatakan agar dijual sesuai harga yang ditentukan,” terangnya. Namun, sambungnya, bahwa ada dilema yang terjadi kepada para pengecer atau kios pupuk.

Ruslan mengatakan, jika mereka menjual sesuai HET, maka akan banyak kios yang mundur, atau menyerah menjual pupuk subsidi karena untung yang terlalu kecil.

Para pengecer selalu mengeluarkan biaya tambahan jika pupuk tersebut sampai di kiosnya, dari biaya bongkar muat, dan antar tempat ke lokasi petani berada.

Baca Juga:Kelompok Tani di Dairi Keluhkan Kelangkaan Pupuk Subsidi

Kemudian, masih banyak petani yang tidak memiliki uang, dan harus membayar ketika panen. Hal itu pun menjadi persoalan klasik dalam pendistribusian pupuk subsidi.

“Jadi mungkin itu alasan mereka menaikkan harga pupuk, karena untung yang terlalu kecil, padahal biaya operasionalnya cukup banyak,” beber Ruslan Sitepu.

Meskipun demikian, ditegaskannya, Dinas Pertanian Simalungun akan terus menyuarakan dan mengumumkan kepada para pengecer untuk menjual pupuk subsidi sesuai dengan HET.

Seperti dikatuhi, bahwa untuk harga pupuk Urea sesuai dengan HET Rp112.500 per sak, dan pupuk Phonska Rp115.000 per sak. Tapi, dijual kepada penyalur ke petani kedua pupuk itu dengan harga Rp140.000 hingga Rp200.000 per sak.

Baca Juga:Rawan Pupuk Subsidi Palsu, Dinas : Kalau Ada Antar ke Dinas

Ketika ditanya apakah ada permainan distributor dengan mahalnya pupuk subsidi, Ruslan mengaku, tidak ada. Dia mengatakan, pihak distributor hanya menyalurkan pupuk tersebut kepada para pengecer sesuai dengan kuota yang sudah ditentukan.

“Distributor menyampaikan kepada kios sesuai dengan kuota uang sudah terterah di RDKK,” ujarnya. Ditambahkannya, dirinya hari ini sudah menyambangi kantor Pupuk Iskandar Muda (PIM), dan menyampaikan agar pupuk distributor yang sudah datang segera disalurkan.

“Saya tadi ke PIM, kebetulan pupuk subsidi sudah masuk lagi, dan saya minta untuk disalurkan secepatnya,” jelas Ruslan.(roland/hm10)

Related Articles

Latest Articles