6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Soal Kemahiran Membaca Murid SD di Simalungun, Disdik Terapkan Tambahan Jam Belajar

Simalungun, MISTAR.ID

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun Sakban Saragih melalui Kepala Bidang Pendidikan SD Syahmantuah Sidabalok mengatakan, pihaknya telah menerapkan beberapa program dalam menghadapi banyaknya siswa yang belum mahir dalam membaca.

Program tersebut dikatakan Syahmantuah berupa penambahan jam belajar selama 15-30 menit setelah jam pelajaran normal selesai.

Langkah yang dibuat itupun dikatakan Syahmantuah, sudah menunjukkan hasil yang positif. Karena menurut data, pihaknya per Oktober 2022, siswa yang belum mahir membaca sudah berkurang sebanyak 2 ribuan dari jumlah sebelumnya 9 ribuan.

Baca Juga:Satpol PP Batu Bara Jaring 17 Pelajar saat Jam Belajar

Selain tambahan jam belajar, pihaknya juga sudah menginstruksikan guru-guru, agar murid yang kurang lancar dalam membaca mengikuti pelajaran dengan duduk di dekat guru.

“Dari langkah yang kita lakukan, progresnya cukup baik. Per oktober 2 ribu siswa yang kurang pandai membaca sudah berkurang,” kata Syahmantuah Sidabalok, Kamis (24/11/22).

Soal banyaknya siswa yang belum pandai membaca, Syamantuah mengatakan hal itu dampak pandemi Covid-19, yang mana pembelajaran anak didik tidak berjalan sesuai dengan biasanya.

Dia meminta, untuk mengantisipasi dan mengurangi anak yang kurang mahir dalam membaca, agar orang tua berperan memberikan pembelajaran kepada anaknya di lingkungan rumah.

Untuk kompetensi guru sendiri, Dinas Pendidikan telah melakukan komitmen kerja sama antara guru dengan dinas. Yang mana guru akan dievaluasi kinerjanya jika anak SD kelas 3-6 tidak lancar dalam membaca.

Baca Juga:Menyikapi New Normal, Kementerian Sarankan Jam Belajar Sekolah Lebih Singkat

“Kita berharap, angka anak didik yang belum mahir dalam membaca bisa semakin sedikit,” ucap Syahmantuah.

Sementara, saat ditanya terkait rekomendasi laporan Komisi IV DPRD Simalungun yang mengatakan ada 10 ribu anak SD kelas 1-6 yang belum bisa baca, Syahmantuah mengatakan bukan tidak bisa baca, namun tidak cakep atau tidak mahir. (roland/hm12)

Related Articles

Latest Articles