7.5 C
New York
Friday, April 19, 2024

SMK Negeri 1 Siantar Tampilkan Baju Adat Nusantara Saat Peringatan Hardiknas

Simalungun, MISTAR.ID

Suasana berbeda terlihat di sekolah menengah kejuruan (SMK) Negeri 1 Siantar, Jalan  Sangnaualuh Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, saat pelaksanaan upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Jumat (13/5/22).

Tak hanya seragam sekolah yang dipakai para siswa, hampir seluruh guru di sekolah tersebut memakai baju adat nusantara dari Sabang hingga Merauke.

Dengan menggunakan pakaian adat, mereka melakukan upacara bendera di sekolah dengan penuh hikmat dan kebahagiaan.

Baca Juga:Hardiknas di Deli Serdang Dimeriahkan dengan Pakaian Adat

Kepala SMK Negeri 1 Siantar M Syahrizal Damanik mengatakan, hal itu dilakukan bukan tanpa sebab, namun sebagai momen untuk memperingati Hardiknas yang seyogyanya pada 2 Mei 2022. Namun diundur oleh pemerintah menjadi hari ini.

“Ini juga sebagai penerapan profil pelajar Pancasilais. Dengan mengenalkan berbagai macam budaya yang ada di nusantara kepada para siswa dan siswi, agar mereka mampu mengenal dan menghargai budaya,” kata Syahrizal.

Syahrizal menyebutkan, kegiatan upacara tersebut merupakan instruksi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui cabang dinas (Cabdis) Siantar mengeluarkan surat edaran bahwa upacara bisa dilakukan secara tatap muka dan meriah namun sederhana, serta tidak melupakan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat.

Baca Juga:Peringati Hardiknas 2022, Guru Berpakaian Adat Tradisional di Siantar

Sementara, Pengawas Madya Pembina SMK Wilayah Kabupaten Simalungun Safrina Pangaribuan menyatakan, bahwa upacara yang digelar pada Hardiknas kali ini dengan memakai pakaian adat nusantara sesuai dengan konsep budaya.

Sebagaimana dengan pidato Mendikbud dengan konsep Merdeka Belajar dan kecintaan terhadap budaya daerah.

“Jadi SMKN 1 Siantar dalam memperingati Hardiknas membuat kebijakan mengangkat budaya-budaya secara khusus untuk mengimbangi serta untuk perwujudan dalam kecintaan budaya nusantara. Karena dalam pendidikan juga penekanannya juga cukup baik diberikan pada peserta didik,” jelas Safrina yang didapuk sebagai pembina upacara tersebut.

Baca Juga:Hardiknas 2022 Jadi Momentum Perbaikan Nasib Guru Honorer di Medan

Menurutnya, selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan di dunia pendidikan yang harus dihadapi bersama.

Pemerintah terus berusaha untuk melakukan pemulihan dan kebangkitan. Salah satunya yakni pelaksanaan program Kurikulum Merdeka yang terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran di masa pandemi.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles