Simalungun, MISTAR.ID
LSM Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Simalungun bersama puluhan warga Simalungun berunjuk rasa di Dinas PU Pematangraya, pada Selasa (25/8/20). Bupati LSM LIRA Hotma Petrus Simbolon dalam aksinya mengatakan, PU Simalungun tidak becus dalam pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan di Tinjauan, Kecamatan Ujung Padang.
“Kita menduga ada indikasi korupsi dalam pengerjaan jembatan di Kecamatan Ujung Padang, karena belum lama dibangun, jembatan tersebut roboh,” ucap Bupati Lira itu di depan Kantor PU Simalungun.
Hotma Petrus Simbolon juga mengatakan, Dinas PU Simalungun menganggap remeh laporan mereka ke Kejaksaan ataupun ke Dinas PU sendiri. “Ini bukan masalah kecil, ini masalah besar, ini kepentingan orang banyak, tetapi kita lihat PU mengganggap remeh atas surat kita,” cetus Hotma Simbolon.
Baca juga: Bahu Jalan Longsor, Warga Takut Jalan Siantar-Tanah Jawa Putus
Dari investigasi LSM Lira, Hotma Petrus Simbolon mengatakan, bahwa bagunan yang beranggaran sekitar Rp13 miliar tersebut tidak sesuai bestek dan dikerjakan asal jadi.
Dalam aksi tersebut, LSM LIRA membawa puluhan masyarakat Kecamatan Ujung Padang yang juga meminta penjelasan dari Dinas PU terkait pengerjaan jembatan di daerah mereka.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PU yang menerima pengunjuk rasa mengatakan akan menyampaikan aspirasi dari LSM Lira kepada Kepala Dinas. “Saat ini kepala dinas lagi tidak ada di kantor, nanti akan kita sampaikan aspirasi dari saudara sekalian,” ucap Boru Purba Sekretaris Dinas PU Simalungun.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lira Hotma Petrus Simbolon mengaku tidak puas atas ketidakhadiran Kadis PU Simalungun yang dinilainya takut mendengarkan aspirasi mereka. “Yang bisa membuat keputusan itu adalah Kadis dan saat ini dia tidak datang, berarti tidak ada gunanya kita menyampaikan aspirasi kita,” ucap Hotma Petrus Simbolon.
Sebelumnya, LSM Lira juga sudah menyampaikan aspirasi mereka di Kejaksaan Negeri Simalungun dan meminta Kejaksaan memeriksa proyek peningkatan jalan di Tinjauan, Kecamatan Ujung Padang dengan anggaran sekitar Rp13 miliar.(roland/hm09)
