8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Petani Jagung Simalungun Mengeluh, Harga Anjlok

Simalungun | MISTAR.ID – Sejumlah petani di Nagori Talun Kondot, Kecamatan Panombean Panei, Kabupaten Simalungun mengeluhkan turunnya harga jagung pada musim panen kali ini. Harga sebelumnya Rp2.800 per kg, turun menjadi Rp2.500 per kg.

Informasi diperoleh Mistar dari petani jagung di lapangan, Minggu (1/12/19), di Nagori Talun Kondot saat ini sedang panen jagung.

Pengakuan J boru Simangunsong (58) petani jagung di desa itu, harga jagung katanya turun, diduga karena pasokan meningkat. Dalam sebulan terakhir panen jagung berlangsung silih berganti dengan produksi yang cukup tinggi,

“Belakangan ini banyak yang panen jagung, mungkin ini yang menyebabkan harga anjlok,” ujar boru Simangunsong ditemui Mistar, Minggu (1/12/19) siang di Nagori Talun Kondot.

Demikian juga pengakuan Roslina boru Sitanggang (58). Petani ini juga sangat kecewa. Padahal ia dan petani lainnya sudah berusaha memanfaatkan lahan sawah untuk tanaman jagung dengan harapan harga tidak turun.

“Beginilah sudah berusaha untuk mendapatkan penghasilan layak, eh harga pun murah. Jadinya rugilah, kalau dihitung-hitung biaya perawatan dan hasilnya sudah tidak seimbang,” keluhnya.

Selain karena faktor pasokan, anjloknya harga jagung diperkirakan karena pengaruh cuaca yang belakangan ini sudah mulai turun hujan.

Alasannya kata Roslina, kaerna pada musim penghujan jagung menjadi sulit kering dan kadar airnya tinggi. Para pengumpul dan pedagang enggan membeli jagung dengan kadar air tinggi, karena khawatir mudah berjamur.

“Kalau cuaca kering atau intensitas hujan normal masih agak terbantu, ini hampir setiap hari hujan. Kita harapkan pemerintah membantu subsidi bibit jagung unggulan gratis pada petani, sehingga kerugian petani sedikit terbantu,” imbuhnya.(hm02)

Penulis : Billy Nasution
Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles