12.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Pandemi Covid-19, Realisasi Bantuan UMKM Simalungun Nihil

Simalungun, MISTAR.ID

Dukungan terhadap pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Simalungun selama masa pandemi Covid-19 ternyata masih nihil. Hal ini diungkap pegiat UMKM Simalungun, Slamat Suryadi yang menyebut sejak masa pandemi Covid-19 belum pernah diberi bantuan ataupun stimulus dari Pemkab Simalungun kepada pelaku usaha di Kecamatan Pematang Sidamanik.

Slamat Suryadi mengatakan, pemerintah hanya meminta proposal dari pelaku usaha namun tidak untuk realisasi bantuannya. “Kita selalu diminta proposal, tapi sampai saat ini tidak ada realisasinya, Padahal untuk syarat sudah kita lengkapi semua, bahkan ada dua kriteria, satu dia yang mempunyai legalitas dan yang satu lagi yang tidak memiliki legalitas,” ungkap Slamat kepada Mistar, Selasa (14/7/20).

Slamat Suryadi juga mengatakan, bahwa mereka tidak apatis terhadap pemerintah, namun pintanya, jika memang tidak ada realisasi bantuan untuk UMKM, data atau proposal tidak perlu diminta lagi.”Kita terus-terusan memberikan data kita, sebenarnya data itu dibuat kemana, kita pun tidak tahu,” ungkapnya kecewa.

Baca juga : Bantu UMKM, Pemerintah Alokasikan Belanja Rp318 Triliun

Slamat Suryadi mengatakan, untuk UMKM yang ada di Kecamatan Pematang Sidamanik sangat banyak, seperti pengolahan keripik talas, madu, berbagai olahan kopi, batik tulis, dodol kolang kaling. “Yang saya sebut masih satu organisasi dengan saya, masih banyak lagi di Pematang Sidamanik ini,” ucap Slamat.

Slamat Suryadi berharap, agar Pemerintah memberikan bantuan di masa Covid-19. ” walaupun ada janji manis dari bupati untuk membuat rest area, itu kan untuk pemasarannya, kita di sini butuh modal terlebih dahulu, agar UMKM bisa bergerak dan maju,” harap Slamat Suryadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Simalungun, Posman Purba mengaku, untuk stimulus kepada UMKM saat ini tidak ada berasal dari APBD. “Dari APBD tidak ada, karena saat ini kita masih fokus untuk penanganan Covid-19,” ucap Posman kepada Mistar.

Baca juga : Pemerintah Akan Fokuskan Rp735 Triliun Belanja ke UMKM

Namun Posman Purba mengatakan, bahwa Pemkab Simalungun sudah mengajukan permohonan bantuan untuk UMKM yang berasal dari Pertamina. “Sudah kita rencanakan untuk mendapatkan CSR (tanggung jawab sosial perusahaan, red), seperti dari Pertamina, untuk pelaku-pelaku usaha kita yang ada di kawasan Danau Toba. Sudah kita ajukan itu sebanyak 525 UMKM,” jelas Posman Purba.

Posman juga menerangkan, untuk keseluruhan, Pemkab Simalungun memiliki pelaku usaha UMKM sebanyak 1.200 UMKM dan dikatakannya semuanya sudah diajukan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat

“Ada 1.200 UMKM di Simalungun, ini semua sudah berlegalitas, dan untuk bantuannya sudah kita ajukan ke kementerian, namun untuk hasilnya, kita masih menunggu,” ucapnya.

Pusat jajanan Siantar Square butuh dukungan Pemko untuk bertahan dalam pandemi Covid-19. (f:billy/mistar)

Pemko Siapkan Stimulus UMKM

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Pematangsiantar, Basarin Yunus Tanjung mengungkapkan bahwa pemerintah akan berupaya untuk mengusulkan stimulus ekonomi dalam rangka membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

Hal itu menjadi salah satu langkah yang sedang dipersiapkan Pemko Siantar dalam menangani dampak dari Covid-19 dari segi ekonomi. Pasalnya, sektor UMKM jadi salah satu yang pertama terdampak oleh pandemi Covid-19 di Kota Pematangsiantar.

“Kebijakan juga sudah ada dari pemerintah pusat, kemarin salah satu program yaitu pemberian program gratis air minum untuk RT 1. Tentunya akan kami programkan juga untuk UMKM,” ujar Basarin ditemui Mistar, Selasa (14/7/20) di Kantor Walikota Siantar.

Baca juga : Jokowi: Bantuan untuk UMKM Cepat Eksekusi, Jangan Menunggu Tutup!

Program yang akan direalisasikan untuk pelaku UMKM yaitu pemberian bibit, pelatihan pengembangan untuk pelaku UMKM untuk meningkatkan produktivitas. Namun, program tersebut akan dilangsungkan tahun 2021 mendatang.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Siantar Astronout Nainggolan mengatakan, pihaknya berharap peran penuh dari Kelurahan dalam pengendalian program ketahanan ekonomi di tengah warga.

“Saya sangat sesalkan realokasi dana kelurahan untuk penanganan Covid-19. Padahal, dana ini dapat diharapkan untuk menggairahkan kembali program penerapan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19,” ujar Astronout ditemui Mistar.

Ia menegaskan, Pemerintah Kota Siantar diminta untuk lebih fokus membantu pelaku UMKM Siantar karena terdampak paling besar di tengah Pandemi Covid-19. “Pemerintah harus lebih serius jangan main-main. UMKM Siantar paling terdampak tentunya berbagai terobosan harus diambil untuk menghindari resiko yang lebih buruk,” ujarnya.(roland/billy/hm09)

Related Articles

Latest Articles