12.3 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Miris! Kartu PBI Diblokir, Penderita Sakit Mata Gagal Operasi di Simalungun

Simalungun | MISTAR.ID – Seorang pria lanjut usia mengalami nasib yang sangat miris. Niatnya akan menjalani operasi mata, ternyata niat itu harus diurungkan karena kartu kepesertaannya sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS tanpa sepengatahuannya telah diblokir.

Pria tua itu adalah S.Sihombing. Kepada Mistar, Rabu (5/2/20) dia mengatakan, kedatangannya ke salah satu rumah sakit mata di Pematangsiantar untuk menjalani operasi matanya yang sakit.

Tapi dia harus menelan pil pahit, karena niatnya untuk berobat tidak kesampaian setelah pihak rumah sakit memberitahukan bahwa PBI miliknya telah diblokir.

“Kedatangan saya ke rumah sakit mau operasi, tetapi ditolak. Katanya saya sudah tidak aktif lagi sebagai peserta PBI,” ujar S.Sihombing saat dijumpai di Dusun Maniksilau, Nagori Tigabolon, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Rabu (5/2/20).

Sihombing menjelaskan, dia sudah pernah melakukan operasi mata pada bulan Oktober 2019 lalu, menggunakan kartu peserta PBI. Tapi dalam lanjutan untuk operasi berikutnya harus gagal, karena sudah diblokir sebagai peserta PBI.

“Bulan 10 tahun 2019 saya sudah operasi sekali pake BPJS ini, tapi tadi aku ke rumah sakit itu lagi karena memang untuk operasi lanjutan. Gak bisa lagi katanya, karena rumah sakit bilang kartu saya sudah diblokir. Gak tau lagi aku harus apa,” ujar Sihombing nada sedih.

Sejauh ini, kata S.Sihombing, dia tidak pernah dikabari atau mendapat informasi dari dinas terkait kenapa kartu PBI nya bisa diblokir.

“Aku gak tau, kalau PBI ku sudah diblokir. Sama sekali tidak tau. Kalau tau tidak mungkin aku pergi lagi ke rumah sakit. Alasan kenapa diblokir pun aku tidak tahu,” katanya.
Namun S.Sihombing berharap agar pemerintah bisa mengembalikan status kepesertaannya di PBI, agar dapat melanjutkan pengobatan penyakit mata yang dia derita.

“Harapan saya diaktifkan kembali, karena memang saya tidak mampu untuk membiaya biaya operasi mata saya. Saya harap pemerintah mendengarkan permintaan saya,” kata dia berharap.

Reporter: Roland Saragih
Editor: Herman Maris

Related Articles

Latest Articles