10.6 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Kolang-Kaling Asal Simalungun Mulai Diproduksi untuk Kebutuhan Lebaran

Simalungun, MISTAR.ID
Masyarakat yang berada di Nagori Simantin Pane Dame Kecamatan Pane Kabupaten Simalungun, mulai mengerjakan buah kolang-kaling untuk dijajakan kepada masyarakat sebagai panganan saat bulan Ramadhan 1442 Hijriyah hingga Hari Raya Idul Fitri.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, warga di Nagori Simantin Pane memang dikenal sebagai kampung yang senantiasa sebagai produsen kolang-kaling yang termasyur di Sumatera Utara. Hasil olahan mereka pun beredar luas di pasaran yakni, Kota Pematangsiantar, Tanjung Balai, Tebing Tinggi, dan Kabupaten Asahan.

Erna Turnip misalnya, wanita paru baya yang saban hari menghabiskan waktu sebagai
pengrajin kolang-kaling menyampaikan, di tengah mewabahnya Covid-19 saat ini, ia dan tetangga mulai jadi pengrajin kolang-kaling untuk tambahan penghasilan mereka.

Baca Juga:Ini Tips Puasa Ramadhan ala Gubsu Edy Rahmayadi

“Kami membeli bahan baku kolang-kaling dari Kecamatan Seribudolok dan Kecamatan Dolok Pardamean. Bahan baku sekarang memang gak sebanyak tahun lalu. Tapi mudah-mudahan ada terus lah. Kalau yang minggu ini kita ambil dari Seribudolok dan Dolok Pardamean,” katanya saat ditemui, Rabu (21/4/21) sekira pukul 13.00 WIB.

Untuk mengahasilkan rupiah, Erna Turnip mengerjakan buah kolang-kaling yang mereka dapat tersebut dibantu oleh anak dan anggota keluarga lainnya. Adapun lokasi memproduksi kolang-kaling mereka lakukan di halaman rumah.

Untuk kolang-kaling yang telah selesai diproduksi, agen langganan yang masih keluarga Erna Turnip akan datang mengambil kolang-kaling tiap sepekan sekali. Sementara hari perdana Ramadhan 1442 Hijriyah tahun ini, harga kolang-kaling mereka patok atau jual dengan harga Rp7 ribu per kilogram.

Baca Juga:Buka Puasa Bersama Masyarakat dan Taruna Latsitardanus, Wali Kota Tebing Tinggi: Mari Perbanyak Sedekah

Naik dari hari biasanya yang dibanderol Rp4 ribu per kilogram. “Untuk sekarang, harga per kilogramnya kolang-kaling Rp 7 ribu. Saat ini memang naik dari harga biasanya Rp4 ribu. Kalau bulan puasa gini, memang naik harga Kolang-kaling. Tapi seminggu Ramadhan ini belum ada jual keluar. Mungkin minggu ini sudah mulai ada permintaan,” katanya.

Diterangkan Erna Turnip, ia dan keluarganya telah 20 tahun lebih mengerjalan bisnis kolang-kaling. Mereka hafal betul momen-momen puncak dalam penjualan kolang-kaling setiap tahunnya.

“Seminggu sebelum Lebaran, punjualan kolang-kaling akan memuncak,” terangnya, seraya menyebut ada sekitar 32 pengrajin kolang-kaling di daerah tempat tinggalnya.(hamzah/hm10)

 

 

Related Articles

Latest Articles