7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Bupati Simalungun Minta PTPN IV Lakukan Kajian Sebelum Konversi Teh ke Sawit

Simalungun, MISTAR.ID

Pihak PTPN IV melakulan audensi dengan Bupati Simalungun, terkait pembahasan polemik rencana penanaman sawit di HGU Kebun Teh Sidamanik, di Rumah Dinas Wakil Bupati Simalungun, Jalan Suri-Suri, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Selasa (5/7/22).

Dalam audensi itu, Pihak PTPN IV yakni GM Distrik 3 Agus Tobing menerangkan, PTPN IV tidak ada melakukan konversi di lahan 257 Hektare.

Diterangkannya, bahwa PTPN IV sangat mencintai tanaman teh. Kegiatan yang saat ini berlangsung hanya untuk optimalisasi aset, yang selama ini terlantar.

Pihak PTPN IV juga menganggap, polemik yang terjadi di masyarakat hanya mis komunikasi, karena selama ini masyarakat sudah takut atas dampak yang terjadi di PTPN IV Kebun Unit Marjandi.

Baca juga:Pemkab Simalungun Belum Juga Bentuk Tim Kajian Konversi Teh ke Sawit di Sidamanik

“Tidak mengkonversi teh, ini hanya mengoptimalisasi aset yang sudah terlantar bertahun-tahun,” ucap Agus Tobing dihadapan Bupati.

Diterangkannya lagi, PTPN IV sangat mencintai tanaman teh dan tidak akan mengganti logo simalungun yang di dalamnya ada gambar tanaman teh.

“Banyak informasi yang simpang siur, intinya PTPN IV sangat cinta dengan teh, 3.500 H itu kita pertahankan teh, dan ini juga ikon simalungun,” ucapnya.

PTPN IV berjanji dan berkomitmen, dalam optimalisasi aset, tidak akan menimbulkan banjir dan kerusakan lingkungan.

“Kami berkomitmen dan berjanji, optimalisasi aset ini tidak akan merusak lingkungan dan banjir. Kami sudah mengandeng konsultan, dari desain blok dan ideologi, kami terjun juga supaya optimalisasi aset ini tidak berdampak merugikan masyarakat” katanya.

Sementara itu, dalam audensi yang berlangsung, Pangulu Nagori Bahalgajah, Kecamatan Sidamanim Torkis Siburian membatah apa yang dikatakan pihak PTPN IV soal optimalisasi aset.

Menurut Torkis, bahwa yang saat ini dilakukan oleh PTPN IV adalah konversi. “Kata bapak optimalisasi, tapi bagi kami ini konversi, ini sangat berdampak buruk bagi kami masyarakat yang akan terdampak” ucap Pangulu dihadapan Bupati dan pihak PTPN IV.

Dikatakannya, bahwa Nagori Bahalgajah sangat bardampak atas tanaman sawit, yang saat ini ada di PTPN IV unit Bah Birung Ulu, yang berdampingan dengan lahan yang akan di konversi oleh PTPN IV unit Kebun teh sidamanik.

“Kita sudah merasakan dampaknya, kita kekeringan ketika kemarau, kebanjiran ketika hujan” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Simalungun menegaskan, bahwa kegiatan yang saat ini berlangsung di Kebun Teh Sidamanik harus memiliki kajian-kajian yang konkrit.

Bupati meminta agar pihak PTPN IV membuat sebuah kajian yang melibatkan konsultan ahli dan masyarakat setempat. “Tentu ini semua harus ada kajiannya, tidak sulit membuat kajian, libatkan konsultan dan masyarakat” tegas Bupati kepada PTPN IV.

Baca juga:Massa Penolak Konversi Teh ke Sawit di Sidamanik Duduki Alat Berat

Sementara itu, secara terpisah, Manager PTPN IV Kebun Teh Sidamanik Hwin Dwi Putra, ketika ditanyai wartawan soal pemberhetian operasional alat berat di lahan yang akan dikonversi karena belum memiliki kajian, Hwin tidak dapat menjawab.

Hwin malah menjawab, pihaknya akan melakukan evaluasi-evaluasi di lapangan terkait operasional yang saat ini berjalan di lahan 257 Hektar. (roland/maris/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles