Simalungun, MISTAR.ID
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Simalungun dinilai lemah dan lamban dalam melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran Pilkada yang dilakukan pasangan calon (Paslon).
Hal tersebut disampaikan Dearmando Damanik selaku koordinator aksi Masyarakat Peduli Pilkada Bersih, saat unjuk rasa di halaman Kantor Bawaslu Simalungun, Selasa (8/12/20) siang.
Masyarakat Peduli Pilkada Bersih hadir di Bawaslu Simalungun untuk mendesak, agar Bawaslu menindaklanjuti pengaduan money politic, bahwa sejumlah laporan belum ditindaklanjuti, bahkan beredar video yang menyebut nama Ketua Bawaslu Simalungun.
Baca Juga:Â Pemko Medan Bersama Bawaslu Tertibkan Seluruh APK di Kota Medan
“Tak satupun laporan dan temuan ditindaklanjuti, atau dipublikasikan kepada masyarakat Simalungun. Tidak ada klarifikasinya. Telah terjadi pembiaran politik uang di Kabupaten Simalungun,” sebut Dearmando.
Satu jam lamanya, masyarakat menunggu komisioner termasuk Ketua Bawaslu Simalungun Choir Nasution, akhirnya Choir dan menanggapi orasi pengunjuk rasa. Ia mengatakan, masalah pelanggaran, pihaknya menemukan ada 20 pelanggaran baik administrasi dan tindak pidana Pemilu.
“Pelanggaran yang terjadi pada Minggu tenang sudah diproses di Gakumdu. Walaupun nanti usai Pilkada akan tetap kita tindak lanjuti, artinya bukan ada pembiaran,” tegas Choir di hadapan pengunjuk rasa.
Baca Juga:Â Dikawal TNI dan Polri, Kotak Suara Pilkada Kecamatan Girsip Didistribusikan
Lanjutnya lagi, terkait video viral yang menyebut nama dirinya, Choir menuturkan telah memerintahkan Panwascam Gunung Maligas agar ditindak. Menurutnya hal ini merupakan pencemaran nama baik.
“Dalam proses itu, jika terbukti pada nantinya bersalah. Maka saya siap nerima akibatnya dengan proses hukum yang harus dilalui,” katanya sembari menambahkan, jika dirinya tidak bersalah, maka akan melakukan proses hukum terkait pencemaran nama baik.(hamzah/hm02)
