Simalungun, MISTAR.ID
Kepala nagori atau pangulu dan perangkat desa se Kabupaten Simalungun sudah 4 bulan belum juga menerima honor atau gaji. Hal tersebut terungkap dari keluhan para pangulu di dalam grup WhatsApp dengan nama grup ‘Pangulu Se-Kabupaten Simalungun’.
Munculnya screnshot keluhan tersebut kepermukaan, adalah untuk menunjukkan rasa kecewanya pangulu dan perangkat desa.
Salah satu pangulu yang juga anggota grup menyampaikan, “Selamat pagi pimpinan, kami mohon izin pimpinan, beratnya tanggungjawab kami para pangulu melayani masyarakat dan tuntutan perangkat nagori yang terus menerus menuntut kapan gajian. Kami mohon secepatnya dicairkan gaji kami Pak bupati,” ujar salah satu anggota grup.
Kemudian, pangulu lainnya menyampaikan, “Selamat sore, izin Bapak bupati. Tinggal beberapa hari lagi ummat Islam memasuki bulan Ramadhan, berarti sudah memasuki bulan ke 4 kami pangulu dan seluruh perangkat belum gajian. Bahkan mirisnya lagi rekan pangulu baru meninggal karena sakit sampai tidak punya BPJS. Mohon lah bapak Bupati kami, para perangkat punya latar belakang yang berbeda, untuk itu kami berharap kiranya Bapak dapat membantu kami untuk pencairan Siltap pangulu dan perangkat.” tulisnya.
Bahkan, dalam grup itu pangulu meminta Ketua Keluarga Besar Pangulu Se-Simalungun (KBPS) dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI ), menyuarakan secara langsung keluhan tersebut kepada Bupati Simalungun agar segalanya tugas, dan tanggungjawab para pangulu dan perangkat desa kepada masyarakat bisa dituntaskan.
Baca Juga:Pangulu Nagori Tigaras Meninggal Akibat Covid-19
Sementara itu, secara terpisah, salah satu perangkat desa kepada Mistar membenarkan terkait keluhan pangulu yang ada di grup WhatsApp tersebut. Dikatakannya, bahwa benar, perangkat desa di Simalungun, sudah 4 bulan belum gajian.
“Benar, kami memang belum gajian dari Januari 2021 sampai sekarang, padahal uda mau Ramadhan, janjinya kemarin mau dicairkan awal bulan April, tapi sampai sekarang belum juga cair,” ucap salah seorang perangkat desa di Kecamatan Tanah Jawa itu, Senin (12/4/21).(roland/hm10)
