10.6 C
New York
Tuesday, March 26, 2024

Warga Siantar Keluhkan Harga Rapid Tes Covid-19

Siantar, MISTAR.ID

Biaya untuk menguji seseorang reaktif terinfeksi virus Covid-19 atau tidak, di berbagai instansi rumah sakit swasta dan milik Pemerintah Kota Siantar, berbeda.

Per 1 Juli 2020, Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr Djasamen Saragih telah mengeluarkan tarif pemeriksaan laboratorium rapid tes.

Berdasarkan lampiran keputusan pimpinan BLUD RSUD dr Djasamen Saragih Siantar Nomor 800/6878/II/TU/VII/2020, biaya rapid tes Covid-19 Rp335 ribu per orang. Sementara, untuk TCM Covid-19 sebesar Rp1.940.000 dan HIV rapid tes Rp150 ribu.

Selanjutnya, biaya HIV Elisa sebesar Rp350 ribu, untuk analisa gas darah sebesar Rp315 ribu, Tubex TF sebesar Rp210 ribu. Untuk mendapatkan surat keterangan hasil pemeriksaan dikenakan biaya Rp50 ribu, administrasi pendaftaran pasien baru sebesar Rp10 ribu dan administrasi pendaftaran pasien lama sebesar Rp5 ribu.

Baca Juga:Harga Tiket dan Rapid Test Rp450 Ribu per Orang Bikin Biaya Bepergian Naik Pesawat Kian Mahal

Penentuan biaya tes Covid-19 ini mendapat protes dari sejumlah warga di Kota Siantar. Andrian Girsang (40) warga Jalan Sisingamangaraja Siantar mengatakan, tarif rapid tes dinilai terlalu mahal.

“Seharusnya dinkes dan Pemko Siantar menetapkan biaya rapid tes yang tak terlalu mahal. Hasil diagnosa Covid-19 bukan hanya dibutuhkan warga tapi juga Dinkes Siantar, karena ini perlu untuk grafik Covid-19, tentunya masyarakat jangan dibebankan biaya mahal,” ujar Andrian ditemui Mistar, Minggu (5/7/20) sore.

Ia mengatakan, warga juga mempertanyakan dasar atau indikator Dinkes Siantar menentukan besaran biaya pelayanan pemeriksaan laboratorium Covid-19 itu. Selain itu, Pemko Siantar juga diminta untuk mengatur tata niaganya.

“Kami mendengar, kalau di RSVita Insani Siantar biaya rapid tes berbeda dengan di RSUD dr Djasamen Saragih. Jadi warga butuh sehat tapi selama pandemi Covid-19 butuh untuk keringanan biaya terutama untuk kesehatan,” ujarnya.

Selain itu, warga juga berharap Pemerintah Kota Siantar untuk melakukan penyemprotan disinfektan kembali. Selain mencegah Covid-19, upaya itu diharapkan mampu menurunkan angka penularan virus corona di Kota Siantar. (billy/hm10)

Related Articles

Latest Articles