12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Warga Kelurahan Bane Siantar Bagai Hidup Terisolir, Tak Ada Jalan di Pemukiman Mereka

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Masyarakat Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematangsiantar mengaku sangat dongkol dan kecewa. Pasalnya, mereka mengharapkan akses jalan dibangun di daerah mereka. Sampai sekarang, warga sekitar merasa seakan bukan bermukim di sebuah kota.

Karena kekecewaan itu, warga sekitar pada Sabtu (27/3/21) mengundang Mistar, untuk diajak menyaksikan pemukiman mereka yang tidak ada jalan lintasannya.

Di lokasi itu, warga menunjukkan akses jalan menuju kediaman mereka. Situasinya memang sangat ‘miris’. Pemukiman mereka belum tersentuh pembangunan, khususnya jalan. Seakan mereka berada di daerah terisolir.

Baca Juga: Banjir di Sinaksak Simalungun, Warga Salahkan Proyek Pembangunan Jalan Tol

Frisda Siregar (39), salah satu warga yang tinggal di daerah tersebut sejak tahun 2012, mengatakan, akses jalan ke pemukiman warga di daerah mereka tidak pernah diperbaiki ataupun disentuh emerintah.

“Dulu ada yang datang mengukur jalan ini, katanya dari tata kota, tapi sampai saat ini tak pernah pun diperbaiki ataupun dibuat jalannya,” ucapnya, Sabtu (27/3/21).

Dia menambahkan, kendaraan para warga yang tinggal di tempat itu, terpaksa memarkirkannya di rumah tetangga yang berada di jalan utama. Karena kendaraan apapun itu, sangat susah untuk masuk ke tempat mereka.

Baca Juga: Poldasu Siap Kawal Pembangunan Infrastruktur di Sumut

Iyan, salah satu warga juga menyampaikan kedongkolannya pada pemerintah. Kata dia, warga sangat terbebani di pemukiman mereka, apalagi yang kondisi jalannya terjal, dan saat hujan turun jalan sangat licin.

“Udah beberapa kali diukur-ukur, tapi tak pernah dibangun. Kami minta tolonglah pada Pemerintah Kota Pematangsiantar, agar dibangunlah jalan ke tempat kami ini,” tegasnya.

Padahal pembangunan jalan ke pemukiman mereka sudah pernah diajukan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Kota Pematangsiantar, tapi tak pernah terealisasi. Ia pun tidak tahu kendalanya ada di mana.

“Kalau ada orang sakit di tempat ini, tak tahu lagi lah mau buat apa. Kami pun terpaksa jalan dari belakang kandang ternak babi milik warga sampai ke jalan utama. Di sanalah kendaraan bisa diakses,” ungkap iyan.

Ini menunjukkan bahwa layanan publik di Jalan Kain Suji belakang, masih sangat jauh dari harapan. Terlihat dengan perjuangan warga melintasi akses jalan yang terjal dan sulit tersebut.(yetty/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles