7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Warga Keluhkan Kenaikan Harga Gas Elpiji 3 Kg

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sejumlah warga di Kota Pematangsiantar mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram di beberapa kawasan tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET). Warga meminta Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar memperketat pengawasan distribusi gas elpiji subsidi.

Konsumen di Jalan Medan, Melanton Siregar harus membeli elpiji 3 kilogram lebih dari Rp25.000 per tabung. Fitri Saragih (40) warga Jalan Melanton Siregar mengatakan, hingga saat ini warga belum mengetahui berapa harga HET elpiji subsidi 3 kilogram.

“Di lain lokasi selalu beda-beda harga gas elpiji seperti di Jalan Pane per tabung cuma Rp22.000 dan di Jalan Sriwijaya Rp20.000 per tabung. Kalau di Jalan Melanton Siregar ini Rp25.000 per tabung kami tak tahu berapa sebenarnya harga gas subsidi ini,” ujar Fitri ditemui Mistar, Jumat (21/8/20) pagi.

Baca juga: Gas Elpiji Bocor, Satu Kios di Pasar Horas Siantar Terbakar

Fitri meminta Dinas terkait dan PT Pertamina Sumatera Utara mengawasi agen-agen penjualan elpiji subsidi di daerah, agar tidak menaikkan harga di luar ketentuan.

“Kalau pengawasan bagus tentunya harga bisa serentak. Dan sebagai warga kami minta Pemerintah mensosialisasikan kembali harga gas elpiji subsidi di setiap daerah termasuk pusat laporan nya jika harga di luar HET,” ujarnya.

Ia menilai, salah satu skema penyaluran gas subsidi oleh pemerintah dinilai tidak tepat sasaran. Dengan menggunakan tulisan “hanya untuk warga miskin” namun faktanya banyak ekonomi mampu justru menggunakan gas elpiji subsidi 3 kilogram. “Pemerintah kami harapkan mengeluarkan terobosan baru untuk menyalurkan gas sesuai aturan,” ujarnya.

Anggota DPRD Siantar Feri Sinamo mengatakan, Pemko Pematangsiantar diminta untuk lebih memperhatikan segala produk subsidi untuk kepentingan rakyat kecil. Ia meminta Pemerintah lebih meningkatkan pengawasan dari kuota kebutuhan dan harga eceran sesuai ketentuan.

“Identifikasi warga penerima kategorinya harus jelas karena ini subsidi untuk warga ekonomi lemah. Dan pengawasan harga harus serius dan jangan main-main apalagi harga mahal di luar ketentuan,” ujar Feri dihubungi Mistar, Jumat (21/8/20) pagi. (billy/hm09)

Related Articles

Latest Articles