10.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Vaksin Terbatas, Peternak Sapi di Siantar Diimbau Gunakan Ramuan Alternatif Obati PMK

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menekan peningkatan dan mencegah meluasnya penyakit mulut dan kuku (PMK) melalui program vaksinasi dan sudah mulai didistribusikan ke sejumlah daerah di Indonesia.

Kendati begitu, Pemerintah Kota Pematangsiantar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mengaku vaksin PMK belum ada diterima hingga saat ini. Pasalnya, vaksin tersebut masih sangat terbatas jumlahnya.

“Untuk daerah Sumatera Utara masih tiga daerah yang sudah menerima vaksin tersebut, yakni Langkat, Deli Serdang dan Simalungun. Vaksin PMK ini terbatas, jadi bertahap nanti daerah yang menerimanya,” ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Pematangsiantar, Ali Akbar, saat dijumpai di ruang kerjanya, pada Rabu (29/6/22).

Baca juga: Sumut Butuh 2,2 Juta Vaksin PMK, Dinas Peternakan Ajukan ke Kementan

Ali mengatakan, alasan pemerintah lebih dahulu menyuplai vaksin tersebut ke Kabupaten Simalungun adalah, populasi ternak di daerah itu sebanyak 170 ribu ekor, lebih banyak dibandingkan Kota Pematangsiantar yang hanya 400 ekor lebih.

Meski begitu, kata dia, vaksin yang diberikan ke Kabupaten Simalungun pun sangat terbatas hanya untuk hewan berjumlah 200 ekor. Di tengah keterbatasan vaksin tersebut, DKPP Simalungun terus berupaya agar program vaksinasi PMK dilakukan efektif untuk menekan meluasnya PMK.

Lantas, bagaimana upaya yang harus dilakukan para peternak agar menjaga hewan ternaknya agar tidak terpapar? Ali menuturkan, salah satu upaya lain di tengah keterbatasan adanya vaksin yaitu pengobatan alternatif. Bahkan dapat mempercepat kesembuhan ternak yang terinfeksi PMK.

Baca juga: 138 Ekor Sapi di Kelurahan Mekar Nauli Siantar Marihat Terindikasi Terjangkit PMK

“Bahan-bahan itu terdiri dari, kunyit, temu lawak, dicampur gula merah, sedikit garam, telur serta madu. Hasilnya diklaim cukup berhasil karena sapi yang terserang penyakit mulut bisa sembuh setelah dicekoki ramuan tersebut,” terang Ali.

Dikatakannya, beberapa peternak dimana hewan peliharaannya terserang PMK dan sekarang kondisinya berangsur sembuh. Pemberian obat alternatif ini bukan hanya dilakukan satu orang peternak saja, tapi hampir kebanyakan sapinya yang terkena suspek PMK sudah mulai sembuh.

“Sebenarnya, ramuan tradisional itu sudah sering dibuat sejak lama dengan tujuan agar stamina dan menjaga kesehatan sapi. Jadi, kami sarankan sebelum vaksin datang, ramuan obat alternatif itu diberikan dulu, untuk pencegah penularan PMK,” ujar Ali. (yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles