Siantar, MISTAR.ID
Seorang warga, yakni keponakan dari pasien yang sudah positif corona, diisolasi di sebuah rumah di Jalan Farel Pasaribu, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematangsiantar.
Pasca diisolasi, membuat ruang gerak warga tersebut terbatas. Muncul pertanyaan, bagaimana perlakuan pemerintah setempat terhadap warga tersebut? Bagaiman cara pemenuhan kebutuhannya?
Berikut penjelasan Camat Siantar Marihat, Robert Sitanggang ketika dikonfirmasi mengenai perlakuan pemerintah terhadap warga itu, pada Rabu (8/4/20).
“Pemenuhan kebutuhannya kita fasilitasi, saya sendiri yang langsung memenuhi kebutuhannya. Kalau misalnya minta nasi, kita bungkuskan nasinya, lalu kita antarkan,” beber Robert sembari mengatakan sudah berkomunikasi dengan warga yang diisolasi itu melalui telepon seluler.
“Pesanannya akan kita antarkan ke depan rumahnya. Setelah kebutuhannya itu diletakkan di depan rumah, kita teleponlah dia untuk mengambil pesanannya tadi. Artinya, dalam pemenuhan kebutuhannya, kita menghindari kontak langsung,” ujarnya.
Ditanya mengenai pemeriksaan perkembangan kesehatan warga yang diisolasi? Robert menjelaskan, bahwa saat rapid test yang pertama kali dilakukan, hasilnya negatif. Selanjutnya nanti, seminggu setelah pemeriksaan pertama, akan dilakukan rapid test lagi.
“Tujuh hari ke depan setelah rapid test pertama akan dilakukan rapid test lagi oleh pihak Dinas Kesehatan. Kita juga meminta kepada keponakan yang positif korona itu untuk melaporkan kondisinya. Kita minta, kalau ada gejala batuk, pilek dan demam, agar segera melapor,” cecarnya.*
Reporter : Ferry Napitupulu
Editor : Herman
