7.3 C
New York
Friday, March 29, 2024

Tawuran Pelajar Meresahkan, Kadis Pendidikan Siantar Ambil Langkah Tegas

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Aksi tawuran pelajar sekolah lanjutan atas atau SMA/SMK di Kota Pematang Siantar semakin meresahkan masyarakat bahkan sudah menjurus anarkis dan brutal.

Hal itu membuat Plt Kadis Pendidikan Pematang Siantar Kusdianto mengambil langkah tegas dengan mengundang kepolisian, Satpol PP, Cabdis Pendidikan Siantar, kepala SMA/SMK, guru BP serta guru olahraga untuk duduk bersama membahas penanggulangan aksi tawuran antar pelajar. Acara digelar di Aula Dinas Pendidikan setempat.

“Hari ini kita undang para pihak-pihak terkait untuk duduk bersama mencari solusi bagaimana cara penanggulangan aksi tawuran antar pelajar yang semakin meresahkan ini,” kata Kusdianto, Rabu (21/9/22).

Baca Juga:Resah Belawan Sering Tawuran, Omak-omak Geruduk Kantor Camat

Kusdianto mengatakan, langkah ini adalah inisiatif dari Dinas Pendidikan Pematang Siantar. Walaupun sebenarnya hal ini menjadi tanggung jawab dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui Cabang Dinas (Cabdis) Siantar.

“Tapi pelajar SMA/SMK tersebut juga bagian dari anak-anak kita. Kota Pematang Siantar adalah wilayah kita, jadi kita juga punya tanggung jawab secara moral, terutama sebagai tenaga pendidik,” sebutnya.

Nantinya, lanjut Kusdianto, setelah ditandatangani oleh pihak-pihak terkait, hasil dari kesepakatan tersebut akan diringkas dan dibagi-bagikan atau disebar ke setiap sekolah secepatnya.

Baca Juga:Psikolog: Maraknya Tawuran Pelajar di Medan Akibat Conduct Disorder

“Hasil dari kesepakatan tadi setelah ditandatangani oleh pihak-pihak terkait akan kami sebarkan ke setiap sekolah dan akan saya laporkan ke Wali Kota Pematang Siantar maupun ke DPRD khususnya pada Komisi II, mudah-mudahan mereka mendukung. Artinya biar ada efek jera dari anak-anak yang berbuat anarkis terutama,” kata Kusdianto.

Adapun beberapa hasil kesepakatan atau langkah-langkah untuk mengantisipasi aksi tawuran antar pelajar dalam pertemuan tersebut antara lain, mengadakan kegiatan rutinitas patroli sekolah, sosialisasi di sekolah-sekolah, membuat grup WA antar pihak-pihak terkait, setiap sekolah wajib dibuat tim patrolinya.

Selain itu, meminta pihak kepolisian untuk ditempatkan pada titik-titik rawan pemicu tawuran pada jam-jam pulang sekolah. Para guru juga wajib ikut berperan untuk mengawasi siswa pada titik-titik rawan sampai pada siswa tersebut dipastikan pulang ke rumah masing-masing.

Baca Juga:Antisipasi Tawuran Pelajar, Disdik Siantar Mengundang Pihak Terkait Lakukan Rapat Koordinasi

Bahkan, dalam kesepakatan itu nantinya akan ditindaklanjuti tentang pelajar yang tertangkap tawuran akan dikeluarkan dan tidak bisa bersekolah di Siantar-Simalungun.

Dikatakannya pula, ketentuan ini nantinya juga berlaku pada kepada kepala sekolah agar tidak menerima siswa yang sudah dipecat untuk diterima kembali sekolah.

“Langkah-langkah ini akan kita ringkas dengan meminta tanda tangan ke semua pihak terkait dan segera akan kita sebarkan. Tujuannya hanya ingin membuat efek jera, dan tidak memalukan sekolah, keluarga, serta Kota Pematang Siantar,” tutupnya. (yetty/hm14)

Related Articles

Latest Articles