5.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Siantar Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kota Pematangsiantar ditetapkan sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini dikuatkan dengan angka kematian akibat wabah DBD mulai Januari sampai April 2022 terjadi peningkatan kasus sampai 6 kali lipat dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021.

Penetapan KLB DBD itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar, dr Ronald H Saragih ketika dikonfirmasi mistar melalui telepon seluler (ponsel) mengenai penyebab KLB DBD, pada Sabtu (14/5/22) pagi. “Penyebabnya, angka kematiannya tinggi,” ujarnya.

Saat ditanya angka kematian akibat wabah DBD, dr Ronald bilang, ada 6.

Baca juga:Kasus DBD Masih Stabil di Kota Medan

“Berapa itu ya, kurasa sudah ada 6 itu,” ungkapnya. Kemudian, ketika ditanya mengenai total jumlah kasus DBD yang ada saat ini di Kota Pematangsiantar, dr Ronald ngaku tak ingat secara rinci. “Gak hafal aku, nanti kukirim paparan saya yang kemarin ya,” tuturnya.

Selanjutnya, sesuai paparan yang dikirim dr Ronald kepada mistar, penetapan KLB DBD dilakukan berdasarkan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian DBD sesuai dengan Permenkes 1501 tahun 2010, maka kriteria yang digunakan sebagai KLB DBD Kota Pematangsiantar yaitu kriteria 2 yaitu: meningkatnya jumlah kasus baru DBD minimal 2 kali lipat dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Pada Januari sampai April 2022 terjadi peningkatan kasus bahkan sampai 6 kali lipat bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021. Dan hasil analisis epidemiologi KLB DBD ditemukan adanya sebanyak 138 orang kasus DBD dan 6 orang meninggal dengan DBD (data per tanggal 30 April 2022) dengan 3 kasus kematian pada bulan Januari tahun 2022 (Case Fatality atau CFR: 6,38 persen), 1 kasus kematian pada bulan Maret tahun 2022 (CFR: 2,5 persen) dan 2 kasus kematian pada bulan April tahun 2022 (CFR: 7,14 persen).

Sehingga hal ini memperkuat pernyataan telah terjadi KLB DBD Kota Pematangsiantar tidak hanya berdasarkan kriteria 2, tetapi juga kriteria 3 yaitu: angka case fatality rate (CFR) menunjukkan kenaikan 60 persen pada bulan Januari 2022 dibandingkan dengan periode waktu sebelumnya bulan Desember tahun 2021 dan kenaikan 50 persen pada bulan April dibandingkan periode waktu sebelumya bulan Maret tahun 2022.

Untuk itu, kata dr Ronald, pihaknya sudah membuat surat edaran yang dibuat ke seluruh Puskesmas, Kelurahan dan Kecamatan. Seiring dengan hal tersebut, dr Ronald mengimbau masyarakat agar tetap menjalani hidup yang bersih dan sehat.

“Jaga kebersihan air di lingkungan kita, lihat itu jangan sampai ada genangan-genangan air, baik itu di pot-pot bunga, maupun di tempayan air yang ada,” bebernya.

Dan bagi masyarakat yang mendapat gejala DBD, dr Ronald mengimbau agar segera dibawa ke Puskesmas maupun ke rumah sakit.

“Jangan takut, jangan ragu, kalau ada gejala, langsung aja ke Puskesmas atau rumah sakit. Jangan takut ya, mau dibilang covid-covid katanya, jangan ragu-ragu, jangan takut, sampaikan itu ke masyarakat, ya,” ujarnya mengakhiri konfirmasi via ponsel.

Baca juga:DBD Menyerang, Siantar Barat Gelar Fogging di Kelurahan Dwikora

Sementara itu, sebagai upaya menekan angka KLB DBD, Camat Siantar Barat Pardomuan Nasution bersama pihak Koramil, para Kepala Puskesmas dan Lurah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sekolah, taman hewan, kantor perbankan, rumah ibadah yang berpotensi memiliki genangan air bersih.

Sebab, kata Pardomuan, nyamuk Aides Aigepty yang menyebarkan Demam Berdarah Dengue tidak hidup di genangan air yang bersinggungan langsung dengan tanah. Melainkan berkembang biak di bak mandi, vas bunga, wadah air bersih lainnya.

“Di beberapa tempat masih kami temui adanya perkembangbiakan genetik yang cirinya mengarah ke Aides Aigepty. Untuk temuan ini para nakes langsung melakukan tindakan penaburan Abate, lalu seluruh fasilitas penampungan air kami minta untuk langsung dikuras,” ujar Pardomuan yang menyebut kegiatan mereka diakhiri dengan pemberian arahan memperhatikan kebersihan air dan lingkungan sekitar. (ferry/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles