9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Sepinya Kota Siantar di Hari Kemerdekaan RI

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Pematangsiantar berlangsung dalam suasana yang sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab masih dalam masa pandemi Covid-19 ditambah lagi pemberlakuan PPKM Level 4 sejak 10 hingga 23 Agustus 2021 mendatang.

Perayaan Hari Kemerdekaan RI biasanya digelar dengan meriah, baik di kota hingga ke desa-desa. Perayaan 17 Agustus identik dengan perayaan meriah yang digelar secara swadaya oleh masyarakat di lingkungan desa tersebut.

Ada yang mengadakan lomba-lomba untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan, ada pula yang membuat panggung hiburan agar suasana 17-an semakin meriah.

Baca Juga:Makanan Khas yang Disajikan saat Hari Kemerdekaan RI

Namun sayang, sejak pandemi Covid-19, ditambah diperpanjangnya PPKM, pemerintah melarang masyarakat untuk menggelar kegiatan lomba secara langsung. Kondisi kasus Covid-19 menjadi pertimbangan utama, sehingga pemerintah akan menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan.

“Biasanya, beberapa hari menjelang perayaan 17 Agustus, saya yang paling pusing. Soalnya, saya harus pontang panting ngurus anak yang mau ikutan perayaan mencari baju adat daerah,” kenang Rosalin Hutapea pada mistar.id, Selasa (17/8/21).

“Ternyata, rindu juga seperti itu lagi. Gara-gara virus corona, semua berubah. Anakku harus upacara melalui handphone secara virtual. Kalau kuperhatikan, sedih juga melihatnya,” sebutnya.

Baca Juga:Upacara Detik-detik Prokolamsi Kemerdekaan Digelar dengan Prokes Ketat

Menurutnya, langkah tersebut diambil untuk kepentingan bersama dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Rosalin tetap mensyukuri, merayakan dan memaknai kemerdekaan dengan cara-cara yang baik

Tidak jauh beda dengan Cornelius Silalahi. Biasanya, ia akan membawa keluarganya nongkrong di Lapangan Merdeka Siantar atau Taman Bunga sembari menikmati aneka macam kuliner.

“Setelah upacara di Lapangan Haji Adam Malik, kami akan jalan-jalan di Taman Bunga atau pergi ke kebun binatang. Semuanya berubah 100 persen. Apalagi ada PPKM, seluruh area untuk umum ditutup. Kota Siantar sepi sekali, di mana-mana tidak ada perayaan apapun,” jelas pria yang bekerja sebagai ASN di salah satu instansi pemerintah itu.

Dia menerangkan, adapun upacara peringatan Kemerdekaan RI masih tetap digelar di Kantor Wali Kota Pematangsiantar. Namun, untuk mematuhi protokol kesehatan, peringatan tersebut akan dihadiri secara terbatas karena diadakan di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga:Sebagai Perintis Kemerdekaan, Veteran Wajib Dihormati dan Dihargai

Tak ada riuh peserta yang hadir. Tak ada juga aneka baju adat dan pernak perniknya, seperti yang biasa digunakan para pelajar setiap upacara 17 Agustus. Tarian adat yang biasa memeriahkan di Lapangan Haji Adam Malik pun tak terlihat.

Berbeda dengan Togap Siadari. Katanya, keterbatasan-keterbatasan tersebut tidak menghalanginya untuk tetap berkreasi. Adanya pandemi Covid-19 dapat mengubah semuanya. Bukan berarti partisipasi masyarakat jadi terbatas pula. Seluruh rakyat Indonesia diharapkan ikut aktif terlibat dalam upacara terutama secara virtual.

“Kita bisa melakukan aktivitas kreatif lainnya seperti menghias rumah dengan dekorasi ala kemerdekaan seperti bendera, gambar garuda, dan lainnya. Atau masak dan makan bersama dengan keluarga saja. Selain itu, bisa tetap menggelar lomba secara virtual bersama teman, kerabat, atau keluarga,” pungkas lelaki ini dengan semangat.

Walaupun tidak menggelar acara perayaan Hari Kemerdekaan RI secara langsung, kata Togap, pihaknya bisa membantu pemerintah dengan menekan peningkatan warga yang terpapar Covid-19. Serta memutuskan mata rantai penyebarannya. (yetty/hm12)

Related Articles

Latest Articles