6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Ratusan Warga Antre BLT, Kapolres Siantar Imbau Jaga Jarak Dan Pakai Masker

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kerumunan warga yang antre untuk memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu dari Kementerian Sosial (Kemensos) di Kantor Pos Pematangsiantar membuat Kapolres Pematangsiantar AKBP Budi P Saragih SIK langsung terjun ke lokasi menertibkan warga.

“Jangan berkerumun, bagi yang sudah mendapatkan nomor antrian, jangan berkumpul, jaga jarak dengan yang lainnya,” tutur Budi yang tidak lupa mengimbau warga untuk pakai masker.

Kepada Mistar, Budi mengatakan, imbauan yang disampaikannya agar masyarakat tidak terpapar Covid-19. “Jangan sampai masyarakat yang menerima bantuan, malah jadi korban,” ujarnya.

Sementara, seorang warga yang ditanya, mengapa rela berdesakan untuk mencairkan uang, ia bilang harus secepatnya bayar uang sekolah anak-anaknya.

Rela Antre Demi Rp600 Ribu

Sementara itu, ratusan warga rela berdesakan di Kantor PT Pos Indonesia Cabang Pematangsiantar, untuk mendapatkan uang sebesar Rp600 ribu bagi penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dikhususkan untuk keluarga yang terdampak penyebaran Covid-19, Rabu (13/5/20).

Pantauan Mistar di lokasi, pembagian BLT ini merupakan hari ke empat dijadwalkan selesai Kamis (14/5/20). Warga datang dari berbagai kelurahan di Kota Pematangsiantar. Namun, lagi-lagi protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona, salah satunya physical distancing (jaga jarak).

Salah satu petugas PT Pos yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) mengatakan, warga tidak sabar, sehingga petugas yang di depan sedang mendata jadi kewalahan.

“Warga tidak bisa sabar, ada beberapa warga yang ingin lebih dulu dilayani petugas. Para petugas pun tampak kewalahan menghadapi serbuan peserta penerima BLT yang sulit diatur. Padahal para petugas sudah mengingatkan agar warga tetap mengantre dengan tertib. Hal itu supaya tak terjadi desak-desakan,” ucapnya.

Petugas tersebut juga menambahkan, bahwa setiap penerima akan mendapatkan kupon antrian. Selain itu, setiap penerima sudah diatur pada kelurahan masing-masing, tapi tetap saja kelurahan yang lain ikutan, padahal bagian kelurahannya belum dipanggil.

Umai, warga penerima BLT dari Kelurahan Bane mengeluhkan dengan pelayanan yang diberikan Kantor Pos. Semestinya pihak petugas bisa mengantisipasi terjadinya antrean panjang ini.

“Bukan apa-apa, saya melihat ibu-ibu tua ikut mengantre dan desak-desakan dalam pengambilan uang itu. Mereka kan lemah. Khawatir terjadi yang tak diinginkan. Ini harus diperhatikan, apalagi sekarang ada wabah virus corona,” keluhnya.

Umai berharap petugas bisa memperbaiki pelayanannya dengan cepat. Jangan sampai ada korban saat proses pengambilan uang BLT “Harus ada perubahan, minimal ada kursi atau apa gitu untuk mengantre. Atau perbaiki cara pengambilan uang tersebut untuk BLT selanjutnya,” ucapnya.

Ketika dipertanyakan pada petugas kantor pos tentang keterlambatan pengambilan uang BLT tersebut jika nomor antrian sudah dipanggil petugas. “Yang terlambat tetap dilayani. Waktu pemberian BLT tidak kami batasi. Jika ingin mewakili pada keluarga yang lain pun boleh, asalkan namanya tertera di KK dengan peserta BLT,” katanya.

Penulis : ferry/yetty
Editor : Jelita Damanik

Related Articles

Latest Articles