Pematangsiantar, MISTAR.ID
Di tengah situasi pelaksanaan PPKM Level 4, Kota Pematangsiantar turun dari zona merah (risiko tinggi) Covid-19 ke zona orange (risiko sedang). Hal itu menimbulkan pertanyaan di sejumlah kalangan masyarakat. Berikut penjelasan Sekretaris Satgas penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar, Daniel H Siregar.
“Penentuan Level (PPKM) itu kan oleh pemerintah pusat berdasarkan assesment yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan,” kata Daniel yang dikonfirmasi Mistar via telepon, Jumat (27/8/21).
Kriteria dalam penentuan level, kata Daniel, menyangkut pelaksanaan Tracing, Testing dan Threatmen (3T) termasuk mengenai ketersediaan tempat tidur di rumah sakit atau BOR (Bed Occupancy Room).
Baca Juga:Satgas Covid Siantar Akan Bahas SE Mendagri Soal Larangan Open House
Bukan itu saja, kata Daniel, ketersediaan tempat isolasi terpusat dan tingkat disiplin atau kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan juga masuk dalam kriteria penentuan level PPKM. “Bahkan soal tingkat mobilitas masyarakat pun masuk dalam kriteria penetuan level,” tambah Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pematangsiantar itu.
Kemudian, lanjut Daniel, zona orange itu adalah hasil kajian epidemologi. “Dalam kajian epidemologi ini termasuk juga proses 3T, termasuk soal jumlah angka yang positif terpapar, yang meninggal dan jumlah yang sembuh,” jelasnya.
Namun, kata Daniel, proses 3T dan pertambahan jumlah yang terpapar, sembuh dan meninggal secara harian itu juga masuk dalam kriteria penentuan level. “Artinya perkembangan hariannya juga masuk kriteria penentuan level,” ujarnya.
Baca Juga:Warga Siantar Terpapar Covid-19 Bertambah 42 Orang
Daniel menyebutkan bahwa daerah di Sumatera Utara yang masih berada di zona merah itu adalah Kota Medan, Simalungun dan Kabupaten Toba. Sementara Kota Pematangsiantar sudah berada di zona orange. “Jadi kalau dilihat, mulai sekitar seminggu lalu di Kota Pematangsiantar, sudah mulai turun yang terkonfirmasi. Artinya, yang sembuh juga sudah semakin banyak di siantar, disitulah penurunan zona dari risiko tinggi (merah) ke risiko sedang (orange),” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Daniel mengartikan, kriteria penentuan level PPKM itu lebih kompleks daripada penentuan zona. “Di penentuan level, aktivitas atau mobilitas masyarakat maupun disiplin terhadap protokol kesehatan itu juga jadi indikator yang harus dilihat,” tandasnya. (ferry/hm12)
