9.2 C
New York
Saturday, April 20, 2024

PMK Tak Pengaruhi Penjualan Daging Sapi di Pasar Tradisional Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi di berbagai daerah, tidak menimbulkan dampak pada perdagangan daging di pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Pematangsiantar.

Hal tersebut diungkapkan oleh sejumlah pedagang daging yang ditemui mistar.id di pusat Pasar Horas Kota Siantar, Selasa (24/5/22).

Saat ini, harga daging sapi segar mencapai Rp130 ribu dan tertinggi dijual Rp140 ribu per kilogram (kg). Harga itu sudah turun cukup jauh dari puncak kenaikan harga pada momen lebaran lalu yang mencapai Rp160 ribu hingga Rp170 ribu per kg.

Baca Juga:Sejumlah 825 Ekor Sapi Suspek PMK di Batu Bara, 476 Ekor Dinyatakan Sembuh

Menurut salah seorang pedagang daging di pasar tersebut, yakni Rajab, penyakit mulut dan kuku terhadap hewan ternak sapi yang sekarang merebak di beberapa daerah, tidak berdampak langsung pada para pedagang daging sapi di Pematangsiantar.

“Penjualan daging sapi di Pematangsiantar ini tidak terpengaruh dengan adanya isu penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak,” katanya.

Selain itu, sebut dia, permintaan daging sapi kepada penjual juga tidak ada perubahan yang signifikan, bahkan tak berpengaruh sama sekali. Sementara sejumlah pembeli daging sapi pun mengaku mendengar isu PKM dari media massa, tapi konsumen merasa tidak khawatir.

Baca Juga:Vaksin PMK Ditarget Selesai Sebelum Agustus

Rajab menjelaskan, menurunnya harga jual daging sapi di pasar tradisional karena penurunan permintaan terhadap daging. Turunnya harga juga didorong oleh telah berlalunya masa puncak Idul Fitri. Setiap hari ia bisa menjual 100 kg hingga 150 kg daging sapi.

“Penjualan kami juga biasa saja, meski ada isu tentang PMK tersebut. Di hari biasa kami bisa memotong 1-2 ekor sapi. Tapi saat jelang lebaran kemarin, sebanyak 7-8 ekor habis terjual setiap hari,” ujar Rajab.

Tak jauh beda dengan pendapat pedagang daging sapi lainnya. Menurut lelaki yang tidak ingin disebutkan namanya ini, penurunan permintaan atas daging sapi tidak diakibatkan kekhawatiran konsumen terhadap PMK.

Baca Juga:Cegah PMK, Distan Deli Serdang Akan Vaksinasi Massal Sapi

“Justru dampak yang dirasakan dari adanya PMK itu yakni pengetatan lalu lintas ternak antar daerah. Tapi, kalau kami hanya ambil ternak lokal sekitar kota atau perbatasan Kabupaten Simalungun,” ucap pria tersebut.

Lebih lanjut, ungkap lelaki itu, pemeriksaan ternak sebelum masuk ke Kota Pematangsiantar sudah mulai ketat dan wajib memenuhi persyaratan untuk bisa masuk. Menurutnya, demi menjaga keamanan lalu lintas ternak agar terhindar dari paparan PMK.(yetty/hm15)

Related Articles

Latest Articles