7.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Peserta KIS Tak Terdata, BPJS: Data KIS Itu Wewenang Dinas Sosial

Siantar, MISTAR.ID – Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diperuntukkan pemerintah bagi masyarakat yang tidak mampu sepertinya masih belum berjalan seperti yang diharapkan. Soalnya, di lapangan masih saja ada ditemukan permasalahan kepesertaan KIS tersebut.

Contoh permasalahan yang acap ditemukan, dimana salah satu anggota keluarga yang seharusnya sebagai peserta KIS, tapi namanya malah tidak tercantum dalam data.

Menangggapi persoalan ini, Staf Humas BPJS Kesehatan Pematangsiantar Arnold Simatupang, Kamis (9/1/20) tidak menampik masih banyak data kepesertaan KIS bermasalah di lapangan. Terkadang kada dia, suami istri aja yang terdaftar, sedangkan anak-anaknya tidak.

“Kalau kami pihak BPJS tidak memiliki wewenang akan pergantian data tersebut. Yang mendata peserta KIS itu kan pihak dinas sosial. Jadi data yang telah diberikan dinas sosial pada kita, menjadi landasan kami membuat KIS. Kami di BPJS ini tidak memiliki wewenang untuk mengatur lebih jauh soal data kepesertaan. Ini di luar wewenang dan kuasa kami,” katanya.

Arnold juga menuturkan, KIS adalah karena kartu jaminan kesehatan yang tidak memberlakukan iuran kepada pesertanya atau gratis, dan dapat digunakan dimana saja, baik itu Puskesmas, klinik ataupun rumah sakit tanpa harus memerlukan surat rujukan untuk menikmati fasilitas kesehatan.

“Jika memang butuh kali, saya sarankan agar membuat kartu BPJS Mandiri saja dahulu, sebelum kartu KIS selesai dibuat. Kalau kartu KIS sudah dibuat, secara otomatis nantinya akan terjadi perpindahan data, cukup ke kantor BPJS untuk menginformasikan saja, tapi dengan syarat tidak ada tunggakkan selama menggunakan kartu BPJS Mandiri,” kata Arnold.

Risbon Sinaga, selaku Kabid Sosial pada Dinas Sosial Pematangsiantar, melalui sambungan telepon, Kamis (9/1/20) mengatakan, pendataan terhadap peserta KIS sudah dilakukan sesuai prosedur.

Namun terkadang banyak pesertanya tidak mau ambil peduli ketika kartu sudah diterima. Kepedulian terhadap kesehatan masih minim di mata para peserta KIS ini.

“Seharusnya para peserta bisa menginformasikan ke kami, apakah ada data yang tidak sesuai, namun jika sudah terjadi sesuatu, baru kekhawatiran datang. Seharusnya, sediakan payung sebelum hujan, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi saat kita menggunakan kartu KIS tersebut,” katanya.

Walaupun demikian, Risbon tetap mempersilakan para pemegang kartu KIS untuk melakukan perubahan data, tetapi ia tidak bisa memastikan apakah setelah melakukan perubahan data dapat langsung digunakan, atau harus menunggu sekitar sebulan atau lebih, agar kartu tersebut bisa diakses kembali.(hm02)

Penulis : Yetty

Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles