8.5 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Pernak-pernik Hari Guru Di Pematangsiantar

Siantar | MISTAR.ID – Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November menjadi momentum tersendiri bagi para siswa. Diantara para murid, ada yang menyediakan kado ataupun bunga buat guru mereka, bahkan ada yang hanya memanjatkan doa.

Adenita, pelajar SMA Sultan Agung mengatakan, momen Hari Guru biasanya memberikan bunga dan bingkisan pada gurunya.

“Sebelumnya, kami kumpulkan dana dari setiap murid di kelas. Kami belikan bingkisan seperti sajadah, pulpen atau kue. Setelah itu kami makan bersama,” ucapnya.

Namun adapula yang mengatakan tidak ada memberi apapun pada gurunya. “Hanya untaian doa saja,” ucap fahri.

Lain halnya dengan sekolah Al Washliyah yang berada di jalan Rajamin Purba. Para Guru, beserta siwa-siswinya melakukan doa bersama kemudian makan nasi tumpeng, di hadapan orang tua murid.

Mereka berkumpul dan berdoa semoga para guru bisa terus meningkatkan tugas profesinya demi kepentingan pendidikan, dalam upaya mencerdaskan kehidupan anak bangsa selanjutnya.

Yudha, murid SMA Yayasan Perguruan Keluarga, mengatakan, selain upacara dan menyalami guru, sekolahnya juga ikut memeriahkan hari guru dengan beberapa pertunjukan marching band dan menari.

“Kami memang memberikan cendramata buat para guru, dengan memungut biaya, namun jika siswa tidak berkenan, juga ga diwajibkan. Setiap siswa sepuluh ribu saja,” ujarnya.

Halnya Bertha, pelajar SMA YP HKBP, menurutnya, tidak ada pungutan apapun jika ada perayaan.

“Sebab kami sudah ada biaya komprehensif setiap semester. Jadi apabila ada kegiatan ataupun perayaan, biaya sudah terkoordinir dari biaya komprehensif tersebut,” katanya.

Hari Kebebasan

Sementara itu, beberapa diantara siswa-siswi memanfaatkan momentum hari guru untuk hari kebebasan, karena tidak dibebani pelajaran. Bahkan ada yang sampai tidak masuk sekolah.

Ricardo, siswa dari salah satu sekolah swasta kejuruan di Pematangsiantar, mengaju senang karena bisa libur dari tugas ataupun materi pelajaran.

“Hari ini kami mau jalan-jalan ke Tigaras. Bersama teman-teman satu sekolah. Tujuannya untuk refreshing aja. Sekalian manfaatkan momen liburan karena tidak belajar,” ungkapnya.

Beda lagi dengan Raihan, pelajar SMP yang berada di Jalan Kartini. Dia bersama teman-temannya bisa berkumpul bersama dari beda sekolah.

“Dulu kami satu sekolah SD, lalu ke jenjang SMP, kami berpisah. Jadi ada momen begini bisa ngumpul dan bercanda bersama,” ucapnya.

Demikian juga dengan seorang pelajar SD Negeri Jalan Bali, sebut namanya Li, dengan santainya menjawab pertanyaan Mistar.

“Malas kalau ke sekolah, karena ga belajar, untuk apa? Lebih baik di rumah saja, nonton TV atau baca buku. Ke sekolah juga cuma upacara, kata mamak jorokin pakaian aja,” ucapnya sambil tersenyum.(yetty/hm02)

Penulis : Yetty
Editpr : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles