7.8 C
New York
Friday, April 19, 2024

Peringatan Hari Santri di Pondok Sayur,Jadikan Pesantren Laboratorium Perdamaian Dunia

Pematangsiantar | Mistar – Hari Santri Nasional 2019 diperingati dengan upacara di komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Darussalam, Kelurahan Pondok Sayur, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, Selasa (22/10/19).

Peringatan Hari Santri Nasional 2019 ini membawa tema ‘Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia’ tersebut dipimpin Walikota Pematangsiantar H Hefriansyah SE MM.

Hefriansyah membacakan sambutan Menteri Agama menjelaskan, Isu perdamaian diangkat berdasarkan fakta Pondok Pesantren merupakan laboratorium perdamaian. Selain itu, pesantren juga merupakan tempat menyemai ajaran Islam Rahamatanlilalamin, Islam ramah, dan moderat dalam beragama.

Sikap moderat dalam beragama sangat penting bagi masyarakat yang plural dan multikultural. Dengan cara seperti inilah keragaman dapat disikapi dengan bijak serta toleransi dan keadilan dapat terwujud. Semangat ajaran inilah yang dapat menginspirasi santri untuk berkontribusi merawat perdamaian dunia.

“Setidaknya ada alasan dan dasar mengapa pesantren disebut laboratorium perdamaian antara lain kesadaran harmoni beragama dan berbangsa, mengaji dan mengkaji, santri diajarkan untuk Khidmah (pengabdian), pendidikan kemandirian, kerja sama, dan saling membantu di kalangan santri, gerakan komunitas seperti kesenian dan sastra yang tumbuh di pesantren, merawat khazanah kearifan lokal, prinsip masalah (kepentingan umum), serta penanaman spritural,” demikian sambutan Mengeri Agama (Menag).

Lebih lanjut dikatakan, peringatan Hari Santri Nasional 2019 terasa istimewa dengan hadirnya Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

Hal ini disebabkan undang-undang ini memastikan pesantren tidak hanya terbatas pada mengembangkan fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi pengabdian kepada masyarakat.

Dengan undang-undang, negara hadir untuk memberikan rekognisi, afirmasi dan fasilitas kepada pesantren dengan tetap menjaga kekhasan dan kemandiriannya. Di mana lulusan pesantren memiliki hak yang sama dengan lulusan lembaga lainya.

Upacara tersebut dilaksanakan Kantor Kementerian Agama Pematangsiantar pimpinan Drs HM Hasbi MH, diikuti para kiai pimpinan pondok pesantren, para ASN Kementerian Agama, dan santri Pondok Pesantren Salafiyah Darussalam.

Editor: Herman

Related Articles

Latest Articles