18.9 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Pembangunan Bronjong Tak Dilanjut Pengembang, Warga Jalan Siak Ujung Siantar Tak Nyaman Tidur

Pematang Siantar, MISTAR.ID
Warga di Jalan Siak Ujung, Kelurahan Martoba Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar hingga kini masih was-was ketika tidur malam di rumah mereka. Pasalnya, pembangunan bronjong untuk antisipasi terjadinya longsor pun berhenti, Kamis (8/12/22).

Berhentinya pembangunan bronjong ini yang membuat warga takut lantaran sewaktu-waktu terjadi longsor susulan. Di mana sebelumnya, beberapa bulan yang lalu terjadi longsor akibat ulah kegiatan pengerukan dan pemerataan lahan (tanah) oleh pengembang Bersama Kavlingan di Jalan Siak Ujung.

Longsor yang sempat terjadi bulan lalu itupun berdampak pada rusaknya jalan setapak (gang), dan mengancam empat unit pemukiman warga terseret longsor.

Guna menghindari longsor susulan, warga pun berupaya menutup tebing tanah dengan terpal plastik.

Baca Juga:Terkait Dek Jalan Ambruk, Camat: Akan Kita Serahkan ke Tim Ahli

Seorang warga bernama Prayetno berusia 50 -an tahun yang kerap disapa Peno itupun mengatakan, pembangunan bronjong tepat di depan rumahnya berhenti berlangsung satu bulan lamanya.

Di mana, berhentinya akibat pihak pengembang Bersama Kavlingan tidak mampu lagi.

“Pihak pengembang si Arman Pasaribu mengatakan angkat tangan, dibilangnya gak sanggup lagi. Ini ku dengar, main lagi mereka di Pondok Buluh. Belum lagi selesai yang di sini sudah main lagi di sana, jadi bagai mana rumah kami nanti, ya bisa rubuh lah,” ujar Peno ketika diwawancarai, Kamis (8/12/22).

Sejak berhentinya pengerjaan bronjong tersebut, dikatakan Peno lagi kalau uang pribadinya sudah habis banyak untuk keperluan membeli goni lalu diisi dengan tanah untuk membuat penahan agar tidak longsor.

Baca Juga:Pengerjaan Pemasangan Bronjong di Kavlingan Jalan Siak Berhenti, DLH Sebut Harus Dirampungkan

Hal itu dilakukannya bersama warga lain dengan gotong royong.

“Kalau ku hitung-hitung sudah ada uang Rp5 juta keluar untuk belik bahan dan ngasih makan orang gotong-royong. Orang kerja masak tidak dikasih makan, aku gak ada kerja goni ku beli sudah Rp800 ribu,” ujarnya.

“Beberapa hari ini kami ajak orang gotong royong untuk menimbun, uang kami sudah habis banyak untuk ini. Ngajak orang kerja gak mungkin gak kami kasi makan. Pokoknya sudah banyak uang kami habis,” ujarnya lagi.

Pascaberhentinya pembangunan bronjong, Peno sudah menghubungi pihak kelurahan, kecamatan dan polisi. Namun, hingga kini juga tidak ada respon dan pembangunan beronjong masih terhenti hingga kini.

Baca Juga:Pemko Siantar Salurkan Bantuan kepada Warga Korban Longsor di Jalan Siak

“Kami sudah menghubungi lurah, camat dan Kapolsek. Lurah cuman bilang, sudah berenti saja. Kapolsek bilang nanti mereka tindak lanjuti lagi. Baru satu minggu yang lalulah saya hubungi Kapolsek itu,” ungkap Peno.

Amatan MISTAR.ID di sekitar lokasi, tampak lantai teras rumah Peno pun sudah mulai retak dan kanopi rubuh. Hingga kini juga, Peno belum dapat memberbaiki rumahnya akibat dari belum diperbaikinya dampak longsor yang terjadi bulan lalu itu yang merusak jalan setapak (gang), dan lainnya.(hamzah/hm10)

Related Articles

Latest Articles