7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Pedagang Pasar Horas Komplain Harga Minyak Goreng Turun, Kadis Perindag Buka Suara

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah resmi memutuskan harga minyak goreng menjadi satu harga yakni Rp 14.000 per liter di seluruh Indonesia. Kebijakan satu harga untuk minyak goreng yakni sebesar Rp14.000 per liter dimulai pada Rabu 19 Januari 2022 sejak pukul 00.00 WIB, di seluruh Indonesia.

Meski sebahagian masyarakat menyambut baik dengan turunnya harga minyak goreng, namun hal ini menimbulkan keresahan bagi pedagang.

Seperti salah seorang pedagang di Pasar Horas Kota Pematangsiantar. Pedagang sembako tersebut komplain dengan turunnya harga minyak goreng menjadi Rp14.000 perliternya. Dimana sebelumnya mereka membeli minyak untuk stok dagangan mereka dengan harga modal awal sebesar Rp18.000 .

Baca juga:Tekan Harga Minyak Makan, BUMN Operasi Pasar 3,7 Juta Liter Hingga Mei 2022

“Kami dari pedagang, khususnya pedagang sembako. Sangat merasa dirugikan masalah minyak, karena begini. Kami mengambil minyak curah dengan modalnya di atas Rp18.000 . Semalam kami dengar harga minyak di Indomart dan di market-market seluruh Indonesia dengan harga Rp14.000 perkilo. Jadi pemerintah semua tolong turun ke pasar-pasar tradisional bagaimana solusi stok-stok. Apa kami menanggung resiko. Karena kami mengambil untung dari minyak ini tidak banyak, hanya Rp1.000,” ujar seorang pedagang kepada pegawai yang melakukan pemantauan harga minyak di Pasar Horas, Kamis (20/1/22).

Menangapi komplain soal turunnya harga minyak goreng tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pematangsiantar, Elpiana Turnip mengatakan, kalau kita minta pedagang untuk menurunkan harga minyak itu mana mungkin.

“Jadi untuk sementara waktu, kita berikan kesempatan kepedagang untuk menghabiskan stok dagangan minyak gorengnya,” ujar Elpiana yang diwawancarai, Kamis (20/1/22) siang.

Baca juga:Hore..! Harga Minyak Goreng Kini Rp14 Ribu Per Liter

Dikatakan Elpiana kembali, untuk masyarakat ada pilihan, di Pasar modern / swalayan harga minyak goreng itu perliternya sudah Rp14.000.

“Jadi masyarakat bisa membeli di sana. Pedagang juga berhak menjual dengan harga yang mereka tentukan. Jadi ini kita kasih dulu satu minggu atau dua minggu, apabila setelah satu atau dua minggu pedagang itu masih bertahan dengan harga yang tinggi baru kita nanti adakan pengawasan dan pembinaan,” ungkap Elpiana kembali.

Terkait solusi seperti yang diharapkan pedagang di Pasar Horas, Elpiana Turnip menyampaikan saat ini harga minyak goreng itu sudah Rp14.000. Dari hasil monitoring pihaknya, masih banyak  pedagang yang komplain.

“Mereka membeli minyak itu dengan modal yang besar. Contoh harga modal mereka Rp17.000 sampai Rp18.000  dan kalau mereka disuruh menjual harga Rp14.000 ribu bagaimana, tidak mungkin,” ujarnya.

Diungkapkan Elpiana Turnip lagi, solusi atau pun tanggung jawab pemerintah, Dinas Perindag Pematangsiantar melakukan koordinasi bahkan sudah menyampaikan keluhan-keluhan pedagang ini dan sudah ditampung Dinas Perindag dan Tim Percepatan Pembangunan dan Inflasi Daerah (TPPID) Pematangsiantar.

“Kalau masalah harga ini, kita sudah punya solusi. Dalam waktu dekat kita akan menyalurkan minyak goreng. Untuk penyaluran minyak goreng dengan harga Rp14.000 perliter ini kita sudah kerja sama dengan perusahaan Industri Nabati Lestari (INL) yang di Seimangke, dengan kota Pematangsiantar. Perusahaan INL akan memasok minyak goreng sebanyak 20 ribu liter,” ungkanya kembali.

Terkait kapan dimulainya penyaluran 20 ribu liter minyak goreng ini, Elpiana Turnip mengaku bahwa pihaknya masih akan kembali melakukan koordinasi lagi agar harga minyak goreng Rp14.000 perliternya ini bisa tercapai.

“Minyak goreng 20 ribu liter yang pada nantinya akan kita salurkan itu merupakan minyak kemasan. Jadi ada 11 perusahaan yang bekerja sama dengan Pemerintah khususnya Provinsi Sumatera Utara. Untuk Kota Pematangsiantar bekerja sama dengan Perusahaan INL bersama daerah lain seperti, Karo, Simalungun dan Dairi,” ujarnya.

Dari hasil laporan di lapangan. Dikatakan Elpiana Turnip kembali bahwa tidak ditemukannya masyarakat yang lakukan  panic buying terhadap minyak goreng. Karena pihak pasar moderen membatasi dan hanya dua liter persatu orang.

“Jadi sampai saat ini dari hasil laporan minyak sudah habis dipasaran. Jadi kami saat ini dipacu untuk mempercepat pendistribusian. Tapi dari hasil komunikasi kita dengan PT INL mereka masih menunggu instruksi dari pusat. Bukan masalah sama kita. Tapi PT INL -nya yang masih minta waktu. Kalau kita, hari ini ada minyaknya langsung kita salurkan,” ucapnya.

Disampaikan Elpiana Turnip kembali, ketika pihak Perusahaan INL telah redi. Pihaknya akan melakukan oprasi pasar. Diharapkan pada bulan Januari 2022 ini sudah terlaksana.

Sementara itu, hasil pemantauan MISTAR di salah satu market yang ada di Jalan Sutomo Kota Pematangsiantar terlihat ada antrian warga sedang membeli miyak goreng dengan harga Rp14.000 perkilonya. Dan perihal antrian ini pun baru terjadi hari ini. (hamzah/hm06).

 

Related Articles

Latest Articles