7.5 C
New York
Friday, March 29, 2024

Pedagang Harapkan Stimulus UMKM

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sejumlah pedagang di Kota Pematangsiantar menilai program stimulus yang diberikan pemerintah kepada pelaku UMKM untuk penanggulangan pandemi Covid-19 dinilai belum efektif.

Pahman Girsang pedagang pisang di Pasar Perluasan mengatakan, eksekusi stimulus yang diberikan pemerintah belum berjalan baik di tingkat di lapangan atau di tingkat bawah.

“Bahkan masih banyak kredit tetap saja memberlakukan aturan lama dengan alasan belum ada koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujar Pahman ditemui Mistar, Minggu (9/8/20) pagi.

Baca juga: Mangatur Dilantik Jadi Ketua Asosiasi UMKM Siantar

Pahman mempertanyakan, apakah stimulas ke UMKM termasuk penggratisan pembayaran air untuk kelompok rumah tangga 1. Pemerintah diminta agar lebih membentuk program stimulus lebih spesifik sehingga berdampak langsung dengan pedagang.

“Tidak semua pedagang berada di program RT 1. Jadi kalau stimulus UMKM harusnya bentuk bantuan produk modal ataupun bentukan sarana pembiayaan bunga rendah,” ujarnya.

Pedagang meminta, pemerintah mengevaluasi kinerja OJK agar lebih bersikap tegas dalam pengawasan. “Kami tidak mau OJK seperti “harimau ompong” seram tapi tidak bertaring. OJK harus membuat perwakilan di tingkat kotamadya dan kabupaten sehingga aturan terintegrasi secara maksimal termasuk pengawasan,” ujarnya.

Baca juga: Mantap! 12 Juta UMKM Disuntik Modal Kerja Rp2,4 Juta

Kepala PPPD Hamam Sholeh mengatakan, pihaknya telah memberikan stimulas bagi warga dengan gratis pemakaian air untuk kategori rumah tangga 1.
“Kalau stimulas salah satunya yang sudah berjalan gratis air minum untuk RT 1. Kalau program lain sedang perencanaan,” ujar Sholeh ditemui Mistar.

Kepala Hubungan dan Kerjasama Direktorat Jenderal Pajak DJP Sumatera Utara II Siantar Suyamto mengatakan, secara nasional realisasi stimulus UMKM sudah mencapai Rp32 triliun atau 25,9 persen per 3 Agustus 2020 dari pagu senilai Rp123,47 triliun.

“Laporan secara nasional kami terima dari Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional. Dan stimulus merupakan program yang sangat mendorong kemajuan pedagang di Pandemi Covid-19,” ujar Suyamto ditemui Mistar, Minggu ((9/8/20) pagi.

Suyamto menejelaskan, secara rinci realisasi tersebut tersebar ke beberapa stimulus ke himpunan bank milik negara sebesar Rp30 triliun atau setara 38 persen dari total anggaran Rp78,78 triliun.

“Ada juga pembayaran investasi kepada koperasi melalui lembaga pengelola dana bergulir (LPDB) UMKM senilai Rp1 triliun. Pajak penghasilan (PPh) final UMKM ditanggung pemerintah (DTP) Rp210 miliar atau 8,75 persen dari pagu senilai Rp2,4 triliun,” ujarnya.

Selanjutnya, subsidi bunga UMKM sebesar Rp842,3 miliar atau 2,38 persen dari pagu anggaran Rp35,28 triliun. “Jadi laporannya, per 27 Juli 2020 Bank BUMN seluruhnya sudah menyalurkan kredit kepada UMKM sebesar 49,7 triliun. Diharapkan ini dapat bersinergi berkembang,” ujarnya. (billy/hm09)

Related Articles

Latest Articles