10.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Pasar Tradisional Siantar Mendadak Ramai, Prokes Diabaikan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Menjelang tahun baru 2021 yang tinggal satu hari lagi atau H-1, sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Pematangsiantar mendadak ramai dengan pedagang dan pembeli.

Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar pasar tradisionil, seperti Pasar Horas dan Pasar Dwikora Parluasan macet. Lapak para pedagang terlihat berjejer menutupi sebagian badan jalan.

Amatan Mistar di lapangan, Kamis (31/12/20) pagi, masih banyak masyarakat baik penjual dan pembeli yang tidak patuh protokol kesehatan (Prokes). Bahkan fasilitasi pedagang maupun pengunjung pasar tidak terlihat cukup dalam menyiapkan sarana cuci tangan untuk melayani masyarakat yang patuh Prokes. Sarana itu tidak ada tampak pada tiap lorong di pasar tradisional tersebut.

Para konsumen dan pedagang di pasar tradisionil Kota Pematangsiantar. Sebagian besar terlihat tidak pakai masker dan berinteraksi tanpa jarak.(foto:yetty/mistar)

Baca Juga: Review Akhir Tahun: Sisa Terkonfirmasi Covid-19 di Batu Bara 39 Orang, Belajar Tatap Muka Diundur

Di samping itu, Mistar juga memantau masih lemahnya pengawasan dari pihak pengelola pasar terhadap pedagang dan pengunjung pasar tradisional tekait pengawasan kepatuhan terhadap Prokes demi mencegah penyebaran Covid-19.

“Prihatinlah rasanya, padahal saat ini kita sedang menghadapi pandemi virus corona. Bahkan pemerintah sudah memberlakukan berbagai kebijakan untuk mencegah penyebaran virus tersebut, sepertinya di pajak ini pada tak takut sama sekali dengan virus mematikan itu,” ucap Supriyadi (64) salah satu pengunjung pasar asal Kota Medan, Kamis (31/12/20).

Pria pensiunan Bank ini, mengatakan, pengelola pasar hanya sekadar mengimbau kemudian bersikap seakan-akan diam tanpa ketegasan, alhasil ini membuat pedagang dan pengunjung pasar bisa berbuat seenaknya saja.

Baca Juga: Akankah Mutasi Virus Corona Baru Mempengaruhi Vaksin?

Kekhawatiran juga diungkapkan beberapa pengunjung pasar tersebut. Salah satunya Amirah, dia mengatakan untuk menjalankan prokes dalam hal menjaga jarak saat itu sepertinya sangat sulit. Mau tak mau, ia pun bergegas buru-buru berbelanja kebutuhan pokok kemudian cepat pulang.

“Takut juga lihat keramaian sekarang ini, semua sepertinya tidak khawatir dengan virus corona. Para pedagang juga santai aja menyantap makanan dengan menggunakan tangan yang belum dicuci,” tuturnya.

Seharusnya, lanjt dia, pengelola pasar berkewajiban menyiapkan lingkungannya sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, antara lain dengan menyiapkan tempat untuk cuci tangan di setiap sudut pasar.

“Jangan sampailah kayak berita-berita di televisi itu, pasar pun menjadi klaster baru penyebaran covid-19. Apalagi katanya ada virus corona yang baru lagi, amit-amit lah kak,” pungkasnya.(yetty/hm02)

 

 

 

 

Related Articles

Latest Articles