11.8 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Panelis Debat Paslon Wako dan Wawako Siantar Angkat Bicara, Ini Penjelasannya

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Setelah mendengar visi dan misi Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pematangsiantar Asner Silalahi dan Susanti Dewayani yang akan bertarung dengan kolom kosong pada surat suara, seorang panelis debat Paslon bersedia angkat bicara.

Panelis tersebut adalah Pendeta (Pdt) Saut Sirait. Menurut penilaian Dosen Sekolah Tinggi Theologi (HKBP Nommensen Kota Pematangsiantar tersebut, ada yang menarik dari visi dan misi Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pematangsiantar yang dipaparkan dalam debat Paslon kemarin.

“Dia ingin memaparkan suasana di Pematangsiantar yang telah banyak hilang, terutama pola-pola pendekatan untuk kebersamaan,” tutur Saut ketika disambangi wartawan di kantin STT HKBP Nommensen Kota Pematangsiantar yang ada di Jalan Sangnawaluh Kota Pematangsianta, Kamis (3/12/20).

Baca Juga:KPU Siantar Gelar Debat Publik di Medan

Pendekatan untuk kebersamaan itu, kata Saut, selalu mendapat penekanan dari Paslon tunggal di Pilkada tahun 2020 tersebut. “Jadi hampir dari seluruh jawaban terhadap pertanyaan panelis waktu itu, unsur ini selalu mendapat penekanan dari calon wali kota maupun calon wakil wali kota,” tuturnya.

Paslon itu, kata Saut, selalu menekankan bahwa perlu dilakukan tatap muka dalam membangun silaturahmi lewat ragam kegiatan budaya, seni dan olah raga. “Saya kira itu bisa menjadi catatan, dan menurut saya, pernyataan yang berulang begitu itu adalah kontrak politik yang harus dibuktikan,” tukasnya.

Karena, lanjut Saut, visi dan misi Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota itu yang akan menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pematangsiantar. Sisi pendekatan untuk kebersamaan itu, diyakini Saut akan dapat menyelesaikan banyak persoalan ke depannya.

“Jangan dianggap remeh, bahwa penciptaan suasana yang kondusif di tengah masyarakat itu akan menciptakan dan menaikkan prestasi di seluruh bidang kehidupan. Jadi menurut saya, tinggal rakyat yang melakukan kontrol terhadap janjinya, terutama mengenai penciptaan suasana yang kondusif dengan sering melakukan tatap muka bersama seluruh komponen masyarakat,” cecarnya.

Baca Juga:Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Simalungun, Ini Penjelasan KPU

Dengan sering melakukan tatap muka bersama seluruh komponen masyarakat, kata Saut, akan dapat meringankan beban dari pemerintahan. “Jadi bila dia bisa memenuhi janjinya, jangan-jangan nanti dia akan bisa menjadi wali kota terbaik. Karena saya pendeta, ini bisa jadi saluran berkat, atau jadi saluran kutuk bila dia mengingkari janjinya,” ujarnya.

Sama halnya dengan Calon Waki Wali Kota Susanti Dewayani, kata Saut, dari tampilannya tampaknya sudah selesai dengan dirinya. “Mulai dari performance dan intonasi yang sangat pas kita lihat sangat bagus. Kalau janjinya itu jalan (terealisasi), bersyukurlah Pematangsiantar. Untuk itu, kita bisa membuat komunitas pengawal visi-misinya. Kalau mau maju, rakyat harus mengawalnya,” tegasnya.

Salah satu program calon wakil wali kota yang sangat baik, dinilai Saut, adalah membuat videotron daftar harga semua komoditas yang dijual di pasar tradisional.

“Ibu itu mau bikin videotron di pasar, orang yang masuk sudah tahu harganya. Ini pasar tradisional dengan rasa pasar modern harganya sudah tertera. Keren ini ide dari Ibu itu. Videotron ini akan menciptakan kondisi yang praktis,” ujarnya.(ferry/hm10)

Related Articles

Latest Articles