Pematang Siantar, MISTAR.ID
Okupasi tahap II (kedua) yang dilaksanakan pihak PTPN 3 Kebun Bangun di wilayah Kecamatan Siantar Sitalasari diwarnai aksi pemukulan berdarah yang nyaris menimbulkan kericuhan dalam pembersihan lahan tersebut, Jumat (25/11/22) sore.
Awalnya, sesuai pantauan mistar.id di lokasi, untuk menghalangi alat berat melakukan okupasi atau pembersihan lahan, warga diduga penggarap menempatkan ranting-ranting kayu ke jalan. Namun, ada warga sekitar (bukan penggarap) hendak melewati jalan itu.
Pria warga sekitar yang saat itu mengendarai sepeda motor membonceng seorang anak. Meski tampak tidak terima dengan perlakuan warga penggarap itu, pria tersebut pergi meninggalkan tempat itu menuju ke arah tempat tinggalnya yang dekat dengan lahan garapan.
Baca Juga:Okupasi Tahap Kedua PTPN 3 Masih Dapat Perlawanan dari Warga Penggarap di Siantar
Namun tak lama terdengar informasi, ada bentrokan, warga penggarap dikabarkan berdarah-darah. Selidik punya selidik, ternyata warga yang sebelumnya menempatkan kayu di jalan tadi itu yang mengalami luka di wajah. “Dia dipukul oleh warga yang mau masuk tadi,” ujar seorang warga.
Pantauan terakhir terhadap korban pemukulan, usai mendapat pukulan, pria itu dibawa ke kantor afdeling 4 PTPN 3 Kebun Bangun untuk mendapat perawatan medis. Setelah mendapat perawatan, pria tersebut mendapat nasehat dari Kapolres Pematang Siantar, AKBP Fernando.
Kepada Kapolres, seorang ibu yang mendampingi pria yang luka itu mengaku mengontrak rumah yang ada di lahan HGU Nomor 1 Kota Pematang Siantar. Namun, saat ditanya rumah siapa yang mereka kontrak, ibu tersebut enggan mengungkapkan identitas orang yang mengontrakkan itu. Informasi lainnya yang diperoleh dari Asisten Personalia PTPN 3 Kebun Bangun, Doni Freddy Manurung, ada warga yang telah menerima suguh hati, disaat akan mengosongkan rumahnya, mendapat intimidasi dari warga lainnya yang diduga penggarap yang menolak suguh hati.(ferry/hm15)
