9.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Modal Usaha Rp2,4 Juta, Koordinasi Pusat Dan Diskop Siantar Belum Seirama

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah mulai menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp2,4 juta untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk tahap pertama. Bantuan modal sebagai bentuk program pemulihan ekonomi tersebut telah diberikan pada satu juta pelaku UMKM seluruh Indonesia.

Sayangnya, pemberian bantuan tersebut yang dilaksanakan secara langsung melalui video konferens bertempat di Bank BRI Siantar, tidak dihadiri Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM Dan Perdagangan Jadimpan Pasaribu, melainkan diwakilan kepala bidang dinas tersebut.

“Kami bingung, sebab pihak bank yang memilih 5 orang yang penerima bantuan itu untuk perwakilan dari Siantar. Ketika kami bertanya siapa nama-nama yang menerima bantuan tersebut, malah pihak bank tidak menjawab. Saya kanpunya pimpinan juga. Jadi, bisa melaporkan pada walikota kita. Lebih baik, tanya saja ke pihak Bank BRI,”ucapnya, Selasa (25/8/20).

Baca juga: Pedagang Harapkan Stimulus UMKM

Dia juga mengatakan, pihak bank tidak pernah melakukan koordinasi pada Dinas Koperasi, UKM Dan Perdagangan. Hingga saat ini pun mereka tidak mengetahui siapa saja nama dari kelima orang penerima bantuan tersebut karena mereka hanya tamu undangan saja.

Selama ini, ucap Jadimpan, pihaknya hanya disuruh Pusat untuk mengumpulkan data-data para UMKM di Siantar ini. Kemudian dikirim ke pusat. Otomatis, orang yang menerima bantuan itu pasti dari data yang dikirim sebelumnya, namun mereka tidak tahu siapa pelaku UMKM tersebut.

“Saya tidak tahu juga, apakah atau dimana kurangnya kordinasi dari pusat yakni kementerian kepada kami yang di daerah ini. Bahkan, beberapa hari lalu, saya dapat informasi pelaku usaha yang diterima dari Kota Pematangsiantar hanya 71 orang. Padahal, kami sudah mengirim data sebanyak 900-an dari ribuan pelaku UMKM di Siantar ini, “ungkapnya.

Sehingga, masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan tersebut tidak bertanya -tanya. Apalagi, mereka bisa saja berfikiran bahwa kelima nama yang penerima tadi merupakan “pilihan”. Padahal, pihaknya tidak tahu menahu tentang siapa dan nama orang itu.

Dia juga menyayangkan atas jumlah kuota penerima untuk Siantar terhadap bantuan tersebut sangat sedikit dibandingkan banyaknya data-data yang telah dikirimkan. Sebab, animo masyarakat pelaku usaha di kota ini cukup besar untuk bantuan pemerintah itu. Akan tetapi, tidak semua pelaku UMKM dapat menerima bantuan ini karena pemerintah pusat yang berhak memutuskan.

“Kami masih tetap berkordinasi dengan pemerintah pusat melalui provinsi terlebih dahulu. Meskipun data sudah banyak kami kirim, namun untuk yang daftar lagi masih kami buka hingga minggu pertama di bulan September 2020. Sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan kementerian pusat,” imbuhnya. (yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles