9.5 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Mengaku Dipukul Oknum TNI, Ini Keterangan Walmaria

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Perihal pemukulan yang dilakukan Oknum TNI terhadap Walmaria Jalukhu yang merupakan Lurah Asuhan di Kecamatan Siantar Timur mulai terkuak. WalmariaĀ  mengaku bahwa kejadian pemukulan tersebut sebenarnya terjadi di kediamannya di Jalan Sentosa.

Walmaria mengaku postingannya di akun Facebook miliknya tersebut ada kesalahan, karena membawa kesatuan Satgas Covid-19.

“Saya Walmaria Jalukhu, atas nama Kelurahan Asuhan, memohon maaf atas postingan saya di Facebook yang membawa kesatuan Satgas Covid -19 yang mana proses kejadian (pemukulan) di rumah saya sendiri di Jalan Sentosa,” ungkapnya meminta maaf, Senin (23/8/21)

“Oprasi Yutisi memang di saat itu (kejadian pemukulan) tidak ada. Tapi itu dampak tugas yang kamiĀ  lakukan,” katanya terbata-bata, usai memberi keterangan di Denpom Siantar.

Baca juga:Ā Kasus Oknum TNI Pukul Petugas Satgas Covid- 19, Ini Kata Kapenrem

Sementara itu, Kepenrem 022/Pantai Timur Mayor Sondang Tanjung mengatakan, untuk akar permasalahan dugaan pemukulan tersebut masih didalami di Denpom Siantar.

“Terduga pelaku pemukulan dan korban itu bertetangga dan hanya berselisih satu rumah. Mereka tetangga kiri dan kanan,” pungkas Kapenrem.

Sebelum diberitakan, Walmaria Zalukhu, Lurah Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar mengaku dipukuli oleh oknum Prajurit TNI-AD. Melalui akun Facebook-nya, ia memposting kronologi peristiwa yang dialaminya.

Ia juga mengadu ke pemerintah atasan; Presiden RI, Tim Gugus COVID-19, Panglima, Kasad, Pangdam I/Bukit Barisan, Gubernur Sumut, Wali Kota Pematangsiantar, Bupati Tapanuli Utara.

Adapun kronologis kejadian yang diterangkan Walmaria, menyebut seorang oknum Babinsa (JS) Pahae Julu, Kab. Tapanuli Utara yang seharusnya bekerja di wilayah Pahae Julu, Kabupaten Taput, tetapi malah membuat keributan di Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar.

Baca juga:Ā Kapenrem Masih Butuh Keterangan Lanjutan Sikapi Oknum TNI yang Diduga Pukul Wanita

“Dimana oknum tersebut merasa keberatan dengan adanya operasi yustisi (operasi yg melibatkanĀ  personil gabungan TNI Polri dan stakeholder lainnya) serta penerapan PPKM level 4 tepatnya pada hari Minggu, 22 Agustus, Pukul 23.00 Wib,” tulis Walmaria dari Facebook-nya.

Tulisan Walmaria selanjutnya mengatakan Petugas Satgas mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan penerapan PPKM Level 4 karena JS memiliki warung kelontong di rumahnya.

“Merasa tidak senang dan bertindak arogan serta menganiaya saya (Lurah Asuhan) yg mengakibatkan mengucurnya darah segar dari hidung dan mulut saya. Dengan kejadian tsb. saya merasa trauma. Saya mohon keadilan atas kejadian yg menimpa saya,” kata Walmaria di akun Facebook miliknya. (hamzah/hm06)

Related Articles

Latest Articles